Masih dalam silsilah oktober
Kali ini langit takjub mencari gelap yang akan berujung pada mendung
Tembok beku dan dingin
sedinginku mencari tempat peneduh
Sesepi itu perlahan rintik air jatuh mengendang di tepian hilir hati
Kembali wajahmu di deru angin
Bersembunyi di lembaran muara mimpi
Lama padam langit sore ini
Menanggalkan beberapa kuyup pada sebatang dahan yang tengah memandangku
di ujung,
Ku bayangkan bening mata menyeretku dalam senyum
Berlalu ku tinggalkan
Dan kau tak terlihat
di situlah hujan pun turun lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryMembaca puisi adalah membaca diri. Menulis puisi adalah menuangkan isian hati. Sejauh ini, apakah kamu sudah siap menyelam luatan kata bersamaku? "Selamat menunaikan ibadah puisi". －Joko Pinurbo
