Tenang rasanya ketika jendela kelas dilapisi embunan
Tumbuhan seakan menari menyambutnya siang dengan rintisan air langitUdara sejukku hirup
Aroma tanah persis seperti ruapan kopi pagi hariTetap...
biarkan hari sejenak seperti iniTenang...
Tak bising seperti lalu lalang kemacetan kotaTak seperti dahaga terik hari
Tak seperti rindu malam hariBebas...
seperti air terus mengalir pada ujung pencapaiannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryMembaca puisi adalah membaca diri. Menulis puisi adalah menuangkan isian hati. Sejauh ini, apakah kamu sudah siap menyelam luatan kata bersamaku? "Selamat menunaikan ibadah puisi". -Joko Pinurbo