Letakkan saja secangkir mimpimu di bawah pohon rindang itu
Yang meneduhkan cucuran peluh keringat
Hujan seakan menghanyutkan
namun tenanglah
akar pohon yang menompang dengan bela kasihnya
pada rongga-rongga ketulusan hatimuBiarlah aku yang menafsirkan di balik lentera senja
Melapiskan motif pada beberapa helai daun jatuh
pada sekitar mimpi dalam goresan bela kasihmu
Lalu menerawang jalanku dalam ribuan kali pemikiran
Sesungguhnya musimlah menyimpan hujan
Sesungguhnya pula
musimlah yang menyimpan mimpimu dalam secangkir lembaban tanah yang meruap harum
Yang meresap pada akar
sementara menjadi ranting-ranting yang kini tersiram matahari sebelah barat
di balik ke kokohan akarmu yang mengembalakan asa nan tujuan
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi
PoetryMembaca puisi adalah membaca diri. Menulis puisi adalah menuangkan isian hati. Sejauh ini, apakah kamu sudah siap menyelam luatan kata bersamaku? "Selamat menunaikan ibadah puisi". -Joko Pinurbo