ꜰᴇʟɪx ꜰᴀɴꜱ || ᴩᴄʏ - [ᴄᴏᴍᴩʟᴇᴛᴇ]✔

Part 27

Chanyeol POV

"Hyeong mengapa Nana tak pernah kelihatan lagi?" tanya Jongin kepadaku.

"Aku telah membuat kesalahan besar," ucapku menghela nafas.

"Maksudmu apa hyeong? Aku tak mengerti."

"Nana melarangku menemuinya," ucapku.

"Wae?" tanya Jongin. Aku pun menceritakan semua kejadian yang ku alami hari itu.

"Itu semua salahmu hyeong," ucapnya lagi.

"Aku tau, jadi sekarang aku harus apa? Aku belum tau perasaan ku bagaimana kepadanya. Aku nyaman berada di dekatnya," ucapku.

"Jika kau tak mencintainya. Lantas nyaman itu apa?" ucap Jongin kurasa dia kesel sendri menanggapi jawabanku.

"Jadi menurutmu aku mencintainya?" tanyaku.

"Apa kau mau Nana aku ambil dan menjadikannya milikku?" dia berbalik menanyaiku dengan ekspresi datar

"Jadi sekarang aku harus apa?" ucapku.

"Aku tak tau, kau tanya saja ke Suho Hyeong," ucapnya meninggalkanku.

"Ada apa, mengapa tadi Jongin menyebut namaku?" tanya Suho hyeong seraya duduk di samping ku.

Aku pun menceritakan kejadian tadi padanya.

"Apa jantung mu berdetak kencang saat kau bersamanya?" tanyanya dan aku mengangguk.

"Kurasa kau benar mencintainya," ucap Suho hyeong lagi.

"Jadi hyeong aku harus bagaimana?" tanyaku.

"Kau datang lah ke rumahnya dan menyatakan perasaanmu sebelum semuanya terlambat," saran Suho hyeong.

Lantas aku pun bergegas pergi ke apartemen Nana.

Aku pun sampai di apartemen Nana. Aku menekan bel dan mengetok pintu tetapi tidak ada yang menyahut.

Sepertinya Nana tidak berada di Apartemennya.

Ku lihat jam, ini masih jam 9 kurasa dia sekarang berada di kampusnya.

Aku pergi ke kampus Nana dan mencarinya di sana. Ku lihat temannya yang bernama Han Kang baru keluar dari mobil. Aku pun menghampirinya.

"Siapa kau?" tanyanya. Aku pun membuka maskerku. Ku lihat dia tidak terkejut sama sekali.

"Kau melihat Nana?" tanyaku.

"Tidak, aku belum melihatnya hari ini, memang nya kenapa?" tanyanya.

"Tadi aku datang ke apartemennya tetapi tidak ada orang," jelas ku.

"Molla, kalau begitu aku mau ke kelas sekarang," ucapnya lalu meninggalkanku.

Tiba-tiba seseorang melintas di depanku. Dan ternyata itu Bianca sahabat Nana.