S02: Chapter 05

165 11 0
                                    

Lidya POV

Aku baru saja menyelesaikan sarapan pagiku saat Kinal sampai untuk menjemputku.

"Aku pergi dulu ya, Ma, Pa!" Pamitku.

Setelah itu, aku melangkahkan kakiku menuju mobil Kinal.

"Yuk jalan!"

"Habisin dulu tuh roti!"

"Elah sepotong doang rotinya."

Kinal berdecak kesal kemudian menjalankan mobilnya.

"Eh, ini tadi Nat ada kasih tau gue kalok dia lagi nunggu kita di wartegnya Pak Bambang."

"Ngapain dia disana?"

"Tau deh!"

"Ck! Ngerepotin banget sih."

Aku memandang sinis ke Kinal. Tidak biasanya dia menggerutu begini. Kinal yang kukenal sekarang kenapa bisa beda begini?

***

Author POV

Mobil Kinal telah sampai di tempat yang diberitahu oleh Lidya tadi.

"Lo gak turun?" Tanya Lidya.

"Males! Lo aja yang turun gih!" Jawab Kinal yang terlihat kesal.

Lidya menghela napasnya melihat tingkah sahabatnya yang tidak seperti biasa.

"Nat!" Panggil Lidya setelah turun dari mobil Kinal.

"Lidya!"

Lidya berlari kecil ke arah Natalia.

"Lid, gue boleh minta tolong gak?" Tanya Natalia.

"Minta tolong apaan?" Lidya balas bertanya.

"Ini, gue ada beli makan siang untuk Alief. Gue boleh minta tolong lo untuk ngasih ke dia nggak?"

Lidya tersenyum. Dia ngerti dengan kondisi Natalia yang sekarang.

"Yauda. Tapi, gue nebeng Kinal hari ini. Gue tanya dia deh entar mau atau nggak singgah ke rumah sakit." Ucap Lidya.

"Ya. Tolong ya, Lid."

Tanpa berpamitan, Natalia berjalan ke arah mobilnya. Lidya kembali menghela napasnya dan menggeleng kepalanya.

DIIIINNNN!!!

"AYAM KEJEPIT LONTONG!!!"

Kinal terkekeh dari dalam mobilnya melihat Lidya yang latah akibat suara klakson dari mobilnya.

"DEVI KINAL DIRGANTARA!! CARI MATI LO SAMA GUE?!" Bentakan keras dari Lidya membuat seluruh mata melihat ke arahnya.

"Santai lo!! Gak usah ngegas gitu! Diliat orang noh." Ucap Kinal sembari menahan tawanya.

Lidya tersadar dan melihat ke sekitarnya. Wajahnya seketika berubah menjadi merah menahan malu akibat suaranya yang terlalu keras.

Dia berjalan cepat ke arah mobil Kinal sembari menutup wajahnya yang merah menahan malu.

Sesampainya di dalam mobil, Kinal yang sedari tadi menahan tawanya, akhirnya meledakkan tawanya juga.

"Dasar iseng lo! Lo gak kira gue kaget apa!" Keluh Lidya.

"Habisnya lo lucu sih kalok dikagetin. Hahaha!" Tawa Kinal masih pecah.

"Ish! Awas lo ye. Karma itu selalu ada." Sinis Lidya.

"Huahahaha. Ngomong-ngomong, Natalia kenapa hari ini bawa mobil sendiri? Tumben amat."

"Ceritanya panjang."

My Ghost Girlfriend(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang