Shahir menghempaskan tubuhnya di ranjang. Terdengar helaan napas berat dari mulutnya. Dia sungguh tidak menyangka bahwa Kinal adalah kakak sepupunya. Kinal yang selama ini dia kenal sebagai cewek tomboy di kampus ini ternyata memiliki hubungan darah dengannya.
"Kebetulan yang sangat tidak disangka-sangka." Batinnya.
Karena tidak ingin memikirkan terlalu banyak, Shahir pun akhirnya menutup matanya dan masuk ke alam mimpinya.
***
Disisi lain, Kinal juga tidak menyangka bahwa Shahir adalah adik sepupunya. Shahir yang diketahuinya begitu nakal dan tengil di sekolahnya, kini menjadi adik sepupunya dan tinggal satu rumah dengannya.
"Bisa kebetulan gitu ya?" Batinnya.
Karena sudah merasakan kantuk yang amat sangat, Kinal pun memejamkan matanya dan masuk ke alam mimpinya.
***
Pagi dengan cepat menyambut siapapun yang siap untuk berkegiatan.
Begitupun dengan Alief. Dirinya telah bangun dan selesai mandi. Dia mengerutkan keningnya saat melihat gelang pemberian Naomi menjadi layu dan mengeluarkan bau busuk.
"Ada apa ini? Kemarin gelang ini tidak seperti ini." Batin Alief.
Tanpa berpikir panjang, Alief mengambil gelang tersebut dan membuangnya ke tempat sampah. Setelah itu, dia berjalan keluar kamarnya.
Keningnya berkerut saat dia mencium bau bangkai yang sangat menyengat. Semalam rumahnya masih baik-baik saja dan tidak tercium bau bangkai yang sangat menyengat.
"Pagi, Alief!" Alief melihat pada sapaan itu, "Pagi, Ma, Pa!"
"Kenapa Lif? Kok kamu kayak aneh gitu?" Tanya sang Ayah.
"Papa gak nyium bau bangkai?" Alief bertanya balik.
Sang Ayah menghentikan kegiatan sarapannya dan mencoba mencium aroma bangkai yang dikatakan oleh Alief.
Tak lama, sang Ayah pun menggeleng.
"Gak! Papa gak nyium ada bau bangkai tuh." Ucap sang Ayah.
"Perasaan kamu aja kali, Lif." Sang Ibu menimpali.
Alief berusaha tetap tenang dan berjalan menuju meja makan meski bau bangkai ini semakin menyengat.
"Apa mungkin benar ini hanya perasaanku saja?" Batin Alief.
Alief menggelengkan kepalanya dan memakan sarapannya.
***
Alief POV
Pagi ini, aku kembali tidak melihat Naomi. Entah kemana dia pergi sekarang. Tapi, bau bangkai ini semakin menyengat di hidungku.
"Bau bangkai dari mana ini?" Batinku.
Semenjak bertengkar dengan Naomi, hubunganku dengannya menjadi renggang. Meskipun kami sudah berbaikan, tapi dia seperti enggan mendekatiku kembali. Kini, aku merindukan sosoknya yang manja itu.
"Kamu beneran gapapa, Lif?" Tanya Mamaku.
"Gak Ma." Jawabku. "Cuma agak aneh aja kalian gak mencium bau bangkai ini." Lanjutku.
"Kamu ini ada-ada aja. Mana ada tuh bau bangkai. Dari tadi kamu ini aneh banget." Kini Papaku yang menimpali.
Aku hanya bisa mendengus kesal dan kembali melanjukan sarapanku.
***
Author POV
Alief berjalan lesu menuju lokernya. Meski dia sudah sampai di kampus, tapi bau bangkai itu masih sangat menyengat indera penciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend(Completed)
FanfictionJangan coba-coba menggangguku atau nyawamu akan hilang.