Shahir POV
Aku masih merinding ketika berjalan melewati parkiran. Pikiranku masih dihantui oleh sesuatu yang menggangguku pagi tadi.
"Ngeri. Masa pagi-pagi udah ada hantu aja." Batinku.
Aku pun mempercepat langkahku menuju tempat dimana mobilku terparkir.
Tapi aku kembali menghentikan langkahku saat melihat Alief, cowok yang kubenci bukan tanpa alasan. Niat isengku pun muncul kembali.
Aku berjalan mendekatinya dan tanpa basa-basi, aku menariknya ke halaman belakang kampus dan menghajarnya disana.
***
Author POV
"Lo rasain nih!" Shahir kembali melancarkan pukulannya ke perut Alief.
"Ukh!" Keluh Alief.
"Ayo balaslah! Balas! Ternyata lo bukan apa-apa ya, cowok pengandal beasiswa!"
Mendengar cibiran Shahir yang sudah keterlaluan, Alief pun melancarkan sebuah pukulan keras ke wajah Shahir yang membuat Shahir terhuyung.
"Puas kan? Sudah gue balas pukulan lo! Dasar senior bangsat!" Geram Alief.
Mata Shahir berkunang-kunang menerima pukulan keras dari Alief.
"Kita belum selesai! Ayo lanjut!" Ucap Shahir yang sempoyongan.
Alief kembali mengepalkan tinjunya dan hendak melancarkan kembali pukulannya saat sebuah sentuhan lembut menahan tangannya tersebut.
"Kamu? Ngapain kamu muncul tiba-tiba?" Tanya Alief.
"Sudah cukup kamu membalasnya. Lihatlah dia sudah tidak berdaya." Ucap Naomi.
Alief melihat ke arah Shahir yang sempoyongan.
"Kali ini lo beruntung. Gue akan membalas yang lebih di kemudian hari!" Ucap Alief meninggalkan Shahir.
Shahir yang sudah tidak tahan dengan rasa pusing di kepalanya pun akhirnya jatuh terduduk.
"Apa yang barusan terjadi?" Batinnya.
***
Di dalam perjalanan pulang, Naomi terus saja memeluk pinggang Alief yang memboncengnya.
"Tumben kamu gak terbang hari ini ngikutin aku." Ucap Alief.
"Aku pengen begini." Jawab Naomi singkat.
Keduanya kembali terdiam saat motor Alief menelusuri jalan.
"Mau berhenti di sebuah tempat gak?" Tanya Alief.
"Kemana?" Naomi bertanya balik.
"Kamu pegangan. Aku mungkin akan sedikit ngebut." Ucap Alief.
Naomi mengencangkan pelukannya pada pinggang Alief.
***
Naomi POV
Alief membawaku ke sebuah pemakaman. Awalnya aku sempat bingung kenapa dia membawaku kemari. Tapi, akhirnya aku mengetahui alasan dia membawaku kemari.
"Aku merindukan kakakku." Ucapnya saat turun dari motor tadi.
Aku mengikuti langkahnya ke sebuah nisan yang terpampang nama dari 'Ratu Vienny Syaca'
"Ini makam kakakmu?" Tanyaku.
Alief hanya menganggukkan kepalanya.
"Sudah 2 tahun sejak kejadian itu. Dan aku sangat merindukan kakakku. Aku selalu berharap kakakku tidak meninggalkanku dan keluargaku. Tapi, takdir berkata lain." Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ghost Girlfriend(Completed)
FanfictionJangan coba-coba menggangguku atau nyawamu akan hilang.