Perasaan Aneh

366 199 286
                                    


                      Happy Reading

Bip- bip- bip- bluf-bluf-bluf-blufbluf-bluf- kringggg ...!

Jopan terperanjat dari tempat tidurnya,  begitu mendengar bunyi alarm berasal dari ponsel Jola.

Diambilnya ponsel itu dari atas Nakas. Jam 2:00 dini hari membuatnya bertanya " Apa dia selalu bangun sepagi ini?" segera ia hentikan suara alarm yang membawanya kembali dari alam mimpi.

Jopan tersenyum menatap layar benda itu, layar yang memamerkan photo seorang gadis yang dikenal penyendiri. Nyaris membuatnya tersenyum bukan kali pertama, tapi untuk kesekian kalinya setelah benda itu ada padanya. Photo Jola yang menurutnya ... "Cute banget." Penyakit bapernya tiba-tiba kambuh.

" Penyakit bapernya tiba-tiba kambuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Flashback Jopan

Jopan menghentikan laju motornya, setelah berkendara sepanjang jalan tangannya terasa pegal. Melajukan motor dengan satu tangan butuh konsentrasi penuh. Ia berniat membangunkan gadis itu untuk bertanya alamat tempat tinggalnya. Jopan menoleh pelan kebelakang dan ....

"Hei ... Jola, kau masih tidur?" bisiknya. "Jola, bangunlah ..." tak ada tanda gadis itu untuk bangun.

Kemudian ia merongoh ponsel milik Jola dari ransel yang mengantung di lehernya.

Jopan menekan tombol on-of benda itu dan terbuka. Ia bermaksud mencari kontak orangtuanya Jola, tapi hasilnya nihil. Tak satupun nomer tersimpan di dalam sana.

Begitu juga dengan Aplikasi lainya,   kosong. Hanya ada beberapa nomer yang tak bernama masuk menelponnya.

Jopan penasaran jarinya menekan galeri. Beberapa photo gadis itu tersimpan di sana, jarinya berhenti begitu melihat photo Jola dengan Tio. Diambil di taman belakang sekolah. Jopan berdecih tak senang dengan tatapan Tio yang menatap Jola dengan rahut bahagia.

"Apaan ini? Tidak cocok." Desisnya berkomentar.

Tiba-tiba ia terdiam menatap lurus ke depan. Merasa sedikit nyesak di bagian perutnya. Ternyata Jola semakin mengeratkan pelukanya.

Matanya terpejam, Tentu sebagai pria normal naluri lelakinya muncul. Namun, ada yang mengganjal hatinya.

Sebuah rasa yang membuatnya cemas. Perasaan yang tiba-tiba bergelayut di hatinya. Rasa yang sukar ia mengerti. Antara menyukai atau mencintai.

Baginya, jika itu hanya sebatas suka, bukankah reaksi tubuhnya berlebihan? Ia tidak perlu merasakan sensasi sengatan listrik, menjalar di seluruh tubuhnya, dan debaran aneh yang membuat dadanya terasa sempit.

Seperti yang ia rasakan saat ini!

"Pulang woi uda pagi! " teriak seorang pengendara menyadarkan Jopan yang hanyut dalam suasana.

WALI KELAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang