Sementara itu dibawah pohon poh, Lukita berpamitan dengan Nini Sedi : " Nini, sayembarara tanding di Pengasinan pada purnama penuh yang akan datang tinggal sebulan kurang. Saya pamit untuk mempersiapkan diri agar bisa mengikuti dengan baik". Nini Sedi menunduk, setengah berbisik ia berkata : " Kakang, bagaimana kalau kakang Lukita tidak berhasil memenangkan sayembara itu? ". " Maksud Nini ? ", Lukita menjawab. " Aku tidak ingin kakang kalah dalam sayembara itu. Terus, ....kita.....kita bagaimana? Aku tidak mau menjadi....." kata2 Nini Sedi terputus. Keduanya terdiam bisu, semilir angin menyentuh punggung Igir Oyod disebelah selatan dukuh Sikemplang dan terus kebawah kearah pohon poh, serta menggugurkan beberapa buah poh yang sudah masak.
Lukita terdiam beku, menatap awan yang berarak menyapu puncak Banowati. Rasanya ia ingin menggeram dan kemudian meloncat pergi mendatangi Bagus Kuncung dan Jaka Kentring kemudian menerkam dan mencabik-cabik mereka. Tapi itu tidak mungkin, Lukita harus mampu menahan dirinya supaya tidak berubah wujud menjadi harimau. Ia sangat mencintai Nini Sedi, ia benar2 ingin jadi manusia serta hidup bersamanya.
" Nini ", bisik Lukita pelan. Nini Sedi memandang Lukita, matanya berkaca-kaca, sebutir air mata jatuh dipipinya : " Kakang, aku....aku...." , Nini Sedi tak mampu melanjutkan kalimatnya. Begitu banyak hal yang ingin diungkapkan, namun ia tak mampu mengatakannya. " Nini, aku pamit. Aku akan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mengahadapi sayembara tanding ", setengah berbisik Lukita berkata. Lukita segera melangkah, setengah berlari meninggalkan Nini Sedi.
Ketika sampai dihutan di Igir Saliman, kaki bukit Banowati sebelah barat, Lukita segera menggeram. Seketika wujudnya berubah menjadi seekor harimau kumbang yang besar. Harimau itupun segera berlari kearah barat menuju gunung Cerme di tanah Pasundan. Tidak ada sepemakanan sirih, sampailah harimau hitam yang besar itu dipingang gunung Cerme sebelah selatan. Harimau itupun berubah wujud kembali menjadi Lukita, pemuda tampan berkulit kuning dan berambut ikal. Lukita segera mendaki lagi keatas, beberapa saat lagi sampailah dimulut sebuah gua. Lukita berseru perlahan : " Punten ! ". Tidak antara lama terdengar jawaban dari dalam gua : " Masuklah Lukita, aku sudah tahu kau akan datang !". Gua itu temaram, karena tidak ada cahaya matahari yang masuk. Namun bagi Lukita hal itu tidak membuat ia kesulitan untuk melihat isi gua itu. Terlihat seseorang duduk diatas sebuah batu bundar yang rata diatasnya, seseorang yang lebih tua dari Lukita. Bertelanjang dada dengan rambut tergerai sepanjang bahunya, sambil tersenyum orang itu berkata : " Lukita, ada apa gerangan sehingga engkau mengunjungi aku?". Lukita bersila dihadapan orang itu. Dia bernama Ki Sangga Langit, salah seorang tetua didunia siluman harimau.
" Maafkan saya Ki Sangga, kalau saya telah mengganggu ketenangan Ki Sangga " demikian Lukita memulai percakapan. " Tidak apa2 Lukita, kita semua terikat kwajiban untuk saling menolong. Apa yang ingin engkau utarakan, katakan saja! " jawab Ki Sangga Langit. " Ya Ki Sangga, saya memerlukan petunjuk Ki Sangga karena saya akan mengikuti sayembara tanding dengan manusia " jawab Lukita. Suasana tiba2 lengang sejenak, kemudian terdengar Ki Sangga Langit menarik nafas panjang. " Lukita, mengapa engkau mengikuti sayembara tanding dengan manusia. Apa yang engkau perebutkan, apakah hanya adu kesaktian saja atau ..... ". " Ya Ki Sangga ", Lukita cepat menjawab : " Saya akan memasuki sayembara tanding untuk mendapatkan seorang istri ". " Lukita, apakah wanita tersebut mencintai engkau? ". Ki Sangga Langit bertanya lagi. " Ya Ki Sangga, kami saling mencinta ". Ki Sangga Langit menghela nafas lagi : " Sudah kuduga, sudah kuduga.......apakah peristiwa masa lalu akan terulang lagi ? " kata Ki Sangga Langit seperti berbicara pada dirinya sendiri.
Suasana kembali lengang, Lukita tertunduk beku dihadapan Ki Sangga Langit. Tiba2 terdengar suara Ki Sangga Langit memecah kesunyian : " Lukita, aku sangat memahami keadaanmu. Namun jadikan apa yang pernah aku alami sebagai pelajaran bagimu. Engkau lihat selama ini, aku hampir tak pernah keluar dari gua ini adalah akibat kejadian masa lalu. Saat itu kami benar2 saling mencintai, berbagai halangan aku tempuh hanya untuk bisa hidup bersamanya". Ki Sangga Langit menghela nafas dalam2, dan berhenti sejenak, : " Sampai suatu ketika, ia menjadi tua, sementara aku masih seperti sekarang inil, namun itu tak menghalangi cinta kami. Kamu tahu, kami tidak bisa mempunyai keturunan, ya manusia memang beda dengan kita. Dan puncaknya, ketika ia meninggal dipelukanku, ya ia meninggal dalam pelukanku ". Ki Sangga Langit menghela nafas lagi, seolah-olah mau menelan sesuatu, kemudian melanjutkan : " Tapi semua terserah padamu, aku cuma mengingatkan. Kalau itu menyangkut sayembara tanding, engkau tidak perlu khawatir. Engkau bisa menang menghadapi siapapun, kecuali..... ", Ki Sangga Langit berhenti lagi. " Kecuali apa Ki Sangga? ", Lukita bertanya. " Kecuali jika engkau bertemu dengan manusia yang berpakaian putih2, kepalanya juga diikat dengan kain putih ( sorban ), engkau harus cepat2 menyingkir !!" .
" Mengapa Ki Sangga, kenapa aku harus menyingkir ? " Lukita bertanya kembali. " Ya Lukita, engkau harus cepat2 menghindar. Karena manakala orang itu membaca satu kalimat pendek yang asing, yang aku tidak mengerti artinya. Saat itulah semua kekuatan dan kesaktianmu hilang, engkau benar2 tidak berdaya. Bahkan engkau bisa dibunuhnya pula", demikian Ki Sangga Langit menjelaskan. " Siapakah orang itu Ki Sangga? " tanya Lukita lagi. Ki Sangga Langitpun menjelaskan lagi : " Orang yang memakai pakaian putih2 serta kepalanya diikat dengan kain putih memang sangat sedikit jumlahnya di tanah Jawa ini. Aku pernah berjumpa dengan mereka ketika mereka baru datang dari Atas Angin ".
" Maksud Ki Sangga seperti orang yang mengalahkan R Mundingwangi dulu? ", tanya Lukita lagi. " Ya, seperti itu ! " , jawab Ki Sangga Langit : " Lukita, aku kira sudah cukup semua penjelasan yang kuberikan. Sekarang kau berlatihlah, bersiap-siap untuk menghadapi sayembara tanding ".Bersambung........
KAMU SEDANG MEMBACA
Perkawinan Dua Dunia
Mystery / ThrillerKisah perkawinan antara dua makhluk yang berbeda alam, yaitu antara wanita dari dunia nyata ini dengan laki2 dari alam siluman