"Mah, pah. Nada butuh kalian, bukan uang." -Nada
Saat Nada memasiki rumahnya, Nada mendapati rumah yang kosong. Tidak ada siapapun disini. Ayah dan ibu Nada memang selalu keluar kota karena urusan pekerjaan. Sejak kecil Nada selalu sendiri dirumah, hanya ditemani pembantu rumah tangga.
Kevin, kakaknya selalu tidur dirumah temannya karena bosan dirumah. Kevin dulu sangat baik, tetapi setelah masuk SMP, Kevin menjadi nakal bersamaan dengan ayah dan ibu yang selalu sibuk. Ayah dan ibu memang selalu memberi kami uang dan selalu memberi apa yang kami butuhkan. Tapu satu yang mereka tidak bisa berikan kepada kami yaitu hanya kasih sayang. Setiap Nada ingin mereka menolak pergi ke luar kota mereka selalu bilang "Ini kami lakukan demi kamu dan Kevin."
Keesokan harinya.
Nada yang masih tidur terlihat sangat cantik. Wajahnya sangat damai saat tidur. Entah Nada sedang bermimpi tentang apa, tetapi terlihat ada segaris senyumd yang terukir di bibir gadis mungil itu.
Tok..tok...tok..
Tiba-tiba suara ketokan pintu terdengar, awalnya Nada biasa saja dan terus melanjutkan mimpinya. Tapi lama kelamaan suara ketokan pintu semakin keras perlahan-lahan Nada mengucek kedua matanya, disaat matanya terbuka Nada langsung mendapati jam dinding yang menunjukkan pukul 06:50.
"Njir gue telat!"-Nada
Nada berlari dan menyambar handuk yang ada di depan toilet dan masuk ke toilet.
"Woy kebo! Cepetan napa! Gue selalu telat gara-gara lo!"
Nada mendengar teriakan itu, dia tahu itu Kevin kakaknya.
"Bentar bang lagi mandi."
"Jangan lama-lama, gue tunggu dibawah!"
Setelah selesai mandi, Nada bersiap-siap memakai baju,sepatu, dan memberikan sedikit lipbamb di bibirnya.
Saat Nada selesai, Nada langsung keluar rumah. Nada melihat ke arah arloji sambil berlari, dan sampailah Nada di hadapan mobil Kevin.
Nada langsung masuk.
Mobil sampai di pelataran parkir sekolah. Beruntung hari ini sabtu, jadi sekolah masuk jam 07:30.
"Bang ini kan hari sabtu, ngapain lo bangunin gue pagi-pagi?
"Biar ga telat!"
Ingin protes tetapi Kevin sudah berjalan duluan. Nada melihat kesana-kemari mencari keberadaan seseorang. "Nah itu dia."
Nada langsung berlari sambil memanggil nama orang itu.
"Dizzy!"
"Dizzy berenti njir!"
Tetapi orang yanh di panggil tidak menengok sama sekali.
"Budeg kali ya"
Sesampainya di samping Dizz, Nada mengganti larinya dengan jalan. Nada mencoba mengatur nafasnya dan mengikuti langkah kemana Dizzy pergi.
Tapi aneh, langkah Dizzy bukannya ke kelas, tetapi ke refftop sekolah.
"Dizzy kita mau kemana?"
Dan sesampainya di refftop bukan hanya Dizzy dan Nada yang berada di situ. Tetapi ada orang lain.
"Bagus, sekarang lo boleh pergi." Ucap orang itu.
"I i i iya kak." Jawab Dizzy yang terlihat ketakutan.
"Aneh kenapa dari tadi Dizzy nunduk terus?" - Nada
"Dizzy kenapa lo ninggalin gue?!" Nada ingin berlari bengejar Dizzy tetapi tangan Nada di pegang oleh 2 orang perempuan.
"Eh kak Gladis, kak Risa?"
"Eh kak apaan nih lepasin!" Anda memberontak, orang yang tadi memerintah Dizzy berbalik badan dan wajahnya sangat jelas.
"Kak vani?" - Nada
Nada membeku apa yang Vani lakukan?
"Lo! Lo udah ambil Ari dari gue dan lo harus bayar semua yang udah lo lakuin itu!"
Gaes segitu dulu ya😂
Btw happy weekend😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The pink heart
RomantizmCerita tentang lika-liku kehidupan seorang Nada yang terlihat bahagia setiap hari. Tetapi dibelakang Nada adalah orang yang sedang berusaha untuk melawan kerasnya keluarga.