5.masih dalam masa lalu

154 77 89
                                    

"Kamu itu seperti hujan yang membuatku senang bermainya lalu sakit sesudahnya"


Tiupan angin sore membuat tubuh Titasla menggigil kedinginan.

Mike hanya memperhatikan gadisnya tanpa suara.

"Mau pake jaket aku?" Mike memberikan jaketnya pada Titasla, bahkan sebelum mendapatkan persetujuan dari Titasla.

Tapi ia tidak berniat untuk memakaikannya.

"Gausah!" balas Titasla

"Aku tau kamu kedingan, gausah nolak deh," Mike mengalah dan memakaikan jaketnya pada tubuh Titasla berharap angin sore tidak akan membuatnya sakit.

"Kita tunggu bentar lagi ya, kalau masih belum dateng kita pulang ajah." kata Mike dengan lembut berharap Titasla akan mengerti

Sebenarnya tujuan mereka pergi ketaman adalah untuk bertemu seseorang.

Entah siapa Titasla juga tidak tahu, jadi ia hanya mengikuti.

Tapi setelah lama menunggu munggkin sekita dua jam lamanya orang yang di tunggu masih belum ada ciri-ciri menampakkan diri.

Membuat Titasla musah misuh gak jelas dalam dumelannya, dan Mike dengan sabar mendengarkanya

Dan sekarang alam pun tak mendukung karena telah ada tanda-tanda akan ada hujan turun.

"Berapa lama lagi kita nunggu" Mike menoleh dan hanya mengisaratkan *
"tunggu bentar lagi"

Titasla hanya mendengus kesal.

***

Rintikan air hujan turun membasahi bumi dengan butiran kecilnya,

Jika aku ibarat hujan maka aku tak akan tau akan jatuh dimana?

Itulah yang di rasakan oleh Titasla ia tak tau bahwa akan jatuh kedalam pelukan seorang lelaki yang lebih dewasa darinya.

Yang memutuskan untuk saling mencinta sampai akhir hayatnya.

"Hujan," lirih Titasla

"Yaudah kita pulang ajah yu?" ajak Mike

"Terserah." jawab Titasla datar.

"Jangan marah dong sayang." Titasla hanya menjulingkan matanya tanda kesal.

Dan Mike hanya terkekeh geli, membuat Titasla ingin mengubur orang di sampingnya ini hidup-hidup

Tapi hujan bertambah deras dan lebat di sertai petir yang bersahut-sahutan

Membuat Titasla merapatkan tubuhnya pada Mike karena takut

Mike merenggkuh tubuh yang body goals itu dengan kedua tangannya untuk di bawa kedalam pelukan hanggatnya

"Aku takut" cicit Titasla sambil menutup matanya dan bersandar pada dada bidang kekasihnya

Mike hanya mengelus-ngelus rambut halus milik Titasla dan mendaratkan ciuman lembut pada puncak kepala Titasla bermaksud untuk menenangkan

Karena Mike juga tahu bahwa gadisnya ini takut sekali dengan petir dan kegelapan

Entah ada trauma masa lalu atau ada kejadian yang tidak bisa terlupakan

****

"Sampai kapan aku harus bersabar?" tanya wanita yang berparas cantik saat sedang berbincang dengan seseorang

"Tunggu, bersabarlah akan ada saatnya" wanita paruh baya itu menjawab dengan tenang saat lawan bicaranya berapi-api

"Sabar? Sampai kapan aku harus bersabar! Aku sudah muak dengan semuanya! Wanita itu merebut segalanya dari ku, dan aku ingin membalaskannya dia mendapat semua yang aku inginkan tapi aku, aku hanya mendapatkan bekas.  Bekas!" Teriaknya dengan begitu emosi dengan penekanan di setiap kata

sebatas luka (hiatus sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang