9.Satu ruangan

88 34 44
                                    

"Tuhan hanya mengijinkan kita bertemu tidak untuk bersatu. Titik gak pake tanda seru!"

Titasla berulang kali menghembuskan nafas lelahnya! Dia tidak bisa terus seperti ini.

Berada satu ruangan dengan orang yang banyak menyimpan kenangan indah sekaligus yang membuat resah bukanlah pilihan yang tepat!

Bagaimana pun caranya Titasla harus mendapatkan cara untuk keluar dari ruangan yang sangat menyesakkan ini.

"Maaf Pak Mike yang sangat saya hormati." Titasla sudah membulatkan dekatnya untuk menyuarakan kemerdekaan batinnya. Dan sekarang ia terjebak oleh ulahnya sendiri, karena malah merasa gugup entah mengapa.

Mike mendongkak "Ada apa?" tanyanya

Titasla mengambil nafas dalam dan menguatkan dekatnya sekali lagi. "Saya mau...," entah mengapa bibirnya merasa kelu dan membisu saat ingin menyuarakan isi hatinya.

"Ada apa?" Mike kembali bertanya

"Gak jadi Pak, saya lupa!" Titasla berbalik dan kembali duduk di kursinya lagi dengan perasaan dongkol setegah mati oleh ulahnya sendiri.

Titasla mengerjakan pekerjaan dengan khusu dan teliti hingga tidak menyadari sedari tadi dia sudah di perhatikan oleh Mike

"Sla." Titasla menengok kearah suara yang memanggil namanya

Sempat ada perasaan aneh yang menjalar si sekujur tubuhnya terutama pada bagian hati dan perasaan.

"Ada apa Pak? Ada yang bisa saya bantu?" Titasla menoleh dengan melemparkan tatapan hormat dan datar untuk menjaga segalanya agar sesuai dengan seharusnya.

"Saya ingin kamu makan malam dengan saya, karena hari ini kamu harus lembur!" Jawab Mike dengan nada perintah yang tidak bisa di bantah

"Apa? Makan malam bersama? Gak salah pak, terus lembur? Hari ini juga! Yang bener ajah Pak. Inikan hari pertama saya magang, masa udah lembur ajah, gak adil pak!" pekik Titasla

"Saya bosnya jadi hak saya untuk memberikan perintah dan itu sudah keputusan akhir kamu tidak perlu membantah! Paham." setelah berkata seperti itu Mike mendekati Titasla.

"Ehh, tunggu Pak! Jangan seenak udel ajah ngomong kaya gitu, jangan mentang-mentang bawa bosnya, jadi seenaknya gini! Lagian kok mau makan malam ajah pake maksa segala! Bapak kan bisa cari orang lain buat sekedar makan malam! Jangan jadiin alesan buat saya lembur dong." Titasla mengoceh panjang lebar dalam sekali tarikan nafasnya

Akhirnya  perdebatan yang begitu alot terjadi sampai bermenit menit lamanya, dan pada akhirnya Titasla mengalah dan menyetujui untuk makan malam bersama, yang hanya mereka berdua.

****

Fisya: Cieeee yang makan malam berdua ama CEO, acieee😅😅

Titasla membuka hpnya dan mendapatkan balasan yang tidak di harapkan dari sahabat geblegnya ini.

Me: apa sih, kok lu malah ngecie cieein, aelah tau lu bakala respon gini gak bakalan deh gua cerita.

Fisya: aelahh, marahan baget dahh!! Iyah deh iyah maaf, tapi jarang-jarang woy diajak cogan berduit makan malam terus mana makan malamnya ama mantan lagi!!! Upss😳 (lu pake pelet apa sih Sla sampai langsung manjur gini?)

Fisya memang sudah tau ceritanya Mike dan Titasla pernah menjalin hubungan spesial. Dan akhirnya beginalah jadi bulan bulannya tuh si curut. Titasla sempat menyesal pernah menceritakannya.

Me: apa? Lu mah ah gua kagak akan deh cerita-cerita ama lu lagi!!!. Segala bawa bawa pelet lgi, ya kli gue pke begituan!! Susah sih klo jadi cwe cantik.

Sedangkan di sebrang sana Fisya hanya tertawa bahagia. Sebenarnya sih dia jug gak enak bawa-bawa masala lalu sahabatnya itu, tapi ya mau gimana lagi, ada kebahagian tersendiri saat melihat Titasla menderita. Nah lo?

Mike menatap jengah pada Titasla karena terus-terusan mengabaikannya

"Apa saya sudah tidak di anggap orang lagi. Hinga kamu mengabaikan saya seperti ini?" Mike berseru kesal pada Titasla

Titasla mendongkakkan wajahnya dan melihat muka kesal Mike.

Titasla mengercitkan dahinya, memang apa yang salah disini?

"Bapak mau saya perhatiin?" Mike melongo dengan pertanyaan atau apapun itu, dia pikir Mike anak kecil apa, pake harus diperhatiin segala?

Tapi mengapa hatinya mengiyakan, ia merindukan perhatian-perhatian kecil dari sesok wanita yang sekarang ada di hadapanya.

❤❤❤

Bonusnya
-MIKE ARGA ALZWI

-MINAL AIDZIN WALFAIZIN YA🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-MINAL AIDZIN WALFAIZIN YA🙏

sebatas luka (hiatus sementara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang