Eunbi tidak pernah mengerti, mengapa Jungkook sangat marah ketika ia hanya melanggar satu peraturan kecil? Bahkan kemarin itu Eunbi tidak sempat melihat teman-teman Jungkook. Begitupun sebaliknya.
Gadis itu membisu di sepanjang jalan. Ia berada di dalam mobil bersama Jungkook. Hanya ingin ikut menjemput orang tua mereka di bandara.
"Diam di dalam, jangan keluar." Titah Jungkook ketika mereka sudah sampai.
"Okey." Gadis itu mengangguk, memilih patuh. Diam-diam Eunbi menatap keluar jendela, lalu tersenyum saat ayah dan ibunya berjalan mendekati limosin.
"Eoh? Eunbi sayang."
"Mama," gadis itu berhambur memeluk ibunya. Wanita yang sangat ia rindukan setelah beliau mengurus pekerjaan diluar negeri selama tiga pekan.
Jungkook menggeleng, ia beralih menatap sang ayah. "Kupikir kakek akan menang tahun ini."
"Tentu saja."
"Pa." Eunbi menatap lirih pria paruh baya tersebut.
"Wae?"
"Jungkook jahat, kemarin dia mengurung ku lagi di kamar." Adunya.
Seolah itu adalah kata-kata terlarang. Ayahnya diam tapi tetap tersenyum. Beliau tidak menjawab melainkan hanya fokus pada dokumen yang ia pegang---membuat wajah Eunbi terlihat sedih.
"Eunbi-ya?"
"Ne?" Sahut gadis itu pada ibunya.
Jungkook hanya sibuk dengan urusan sendiri. Sedangkan Minji mengenggam tangan Eunbi. "Mau ikut ke Mall?"
Seketika mata gadis itu berbinar, dengan cepat ia mengangguk. Tapi suara ayahnya kembali menjatuhkan angan-angan Eunbi.
"Tidak bisa, Eunbi harus tetap di rumah."
"Sayang, dia sudah dewasa. Kita tidak boleh mengurungnya terus-menerus."
"Apa kau berusaha membantah ku?" Pria itu membetulkan letak kacamatanya lalu menatap Minji dengan dingin. "Turuti saja perkataanku." Netranya beralih pada Jungkook. "Tunda semua jadwalmu. Kita berempat akan pergi ke Maldives minggu ini."
Laki-laki itu mengangguk, memilih diam adalah jalan terbaik agar tidak mendapatkan hadiah buruk dari ayahnya. Mengingat terakhir kali ia dan teman-temannya dihukum untuk melintasi berbagai rintangan di tempat latihan tentara. Mati sudah harapannya untuk bersenang-senang.
Perlu digaris bawahi, sejak kecil Jungkook sudah dididik keras oleh ayahnya. Hingga ia juga memiliki kepribadian yang sama keras. Namun dibalik sifatnya, ada sesuatu yang berbeda---yang membuat Eunbi merasa nyaman dengannya.
Hening mengambil alih. Eunbi mengulum bibirnya, kedua telunjuk gadis itu bermain-main. Apa yang salah? Ia hanya ingin pergi keluar.
♠👑♠
Eunbi mengikuti Jungkook menaiki tangga, kepalanya menunduk. Namun secara tiba-tiba laki-laki itu berhenti---membuatnya terkejut dan hampir terjatuh jika saja Jungkook tidak menangkap tubuhnya.
"Eoh?!"
"Pabbo-ya, kenapa tidak lihat kedepan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
VOLIMTE ♣ The Golden Prince
FanfictionJeon Jungkook, pangeran emas yang menyandang gelar sebagai cucu kesayangan presiden Korea, pewaris tunggal kekayaan keluarganya. Hingga secara tiba-tiba ia mendapatkan hadiah seorang adik perempuan yang cukup misterius. Lama-kelamaan terjerat perasa...