Vomen...
Eunbi tersenyum-senyum, tampaknya Jungkook sudah tidak bisa dianggap serius lagi soal rencana.
Kali ini gadis itu lebih tenang saat hewan peliharaannya sudah duduk nyaman di atas pangkuan.
Lima menit sebelum lepas landas, Jungkook mengatakan bahwa ia mengurung Fy di kandang hewan dan meletakkannya di tempat penyimpanan makanan kuda.
Eunbi mendelik pada Jungkook yang juga menatapnya. Melalui kontak mata, gadis itu mencoba mengatakan bahwa ia akan membalas dendam secepatnya.
"Kalian bisa berhenti melakukan itu." Minji tersenyum. "Kita sudah sampai." Wanita lemah lembut tersebut kini mengikuti suaminya keluar dari kabin pesawat.
Cukup memakan waktu satu setengah jam untuk sampai ke Maldives. Eunbi dan Jungkook juga turut keluar.
"Eunbi-ya, pergilah lebih dulu bersama Jungkook. Papa dan mama punya pekerjaan."
"Hmm."
Setengah jam mereka berdua sampai di villa khusus yang jauh dari perkotaan. Keadaan di mobil yang hening tanpa ada percakapan.
Sesaat setelah menginjakkan kaki di rumah bernuansa elegan, Eunbi mulai berucap. "Kau!" Jari telunjuknya menunjuk wajah Jungkook yang semula berada di belakangnya. "Bisa tidak jangan membuatku kesal?"
"Haruskah aku tertawa?" Balas Jungkook datar. "Kau yang sering membuatku kesal."
"Setidaknya Papa selalu mengatakan jangan.membuat.adikmu.marah."
"Segitu istimewanya 'kah dirimu? Kau tidak perlu mengingatkanku tentang itu. Hah!" Jungkook berlalu melewatinya.
Eunbi berdecih, bibir bawahnya sedikit maju. "Dia marah. Bagaimana ini Fy?"
Perlu diketahui Jeon Jungkook lah yang sering membully. Itu adalah kenyataan bagi Jeon Eunbi.
♠👑♠
Satu hal yang paling Jungkook tidak suka. Berisik. Kendati jika ia ingin sendiri dengan suasana sepi.
Lebih menguntungkan lagi jika tidak ada pekerjaan, Jungkook akan lebih senang.
Tubuhnya jatuh di tempat tidur bersamaan dengan ponselnya yang bergetar. Kakeknya menelpon.
"Kakek, ada apa?"
"..."
"Kami di Maldives dan sedang liburan di Jeon's villa."
"..."
"Eunbi mungkin ada di kamar... Tidak bisakah kakek memintanya lain waktu?"
"..."
"Arraseo."
Jungkook bangkit dan keluar dari kamar, langkah kakinya mendekati kamar yang sudah disiapkan untuk Eunbi. Tangannya mengetuk pintu.
"Yakk! Kakek ingin bicara denganmu!"
Pintu terbuka setelahnya, memperlihatkan Eunbi dengan satu ekpresi bahagia. Gadis itu langsung mengambil alih ponsel Jungkook dan menempelkan nya di dekat telinga.
"Kakek!" Serunya girang.
Jungkook memutar bola matanya lalu memilih masuk ke kamar gadis itu, meletakkan tubuh lelahnya di tempat tidur.
Satu tangannya digunakan untuk menopang kepala, lalu tubuhnya menghadap ke samping. Memperhatikan gelagat Eunbi yang mengobrol dengan sang kakek.
Gadis itu tertawa, lebih bahagia dari yang ia kira. Mungkin hanya kakek yang mampu membuatnya sesenang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
VOLIMTE ♣ The Golden Prince
FanficJeon Jungkook, pangeran emas yang menyandang gelar sebagai cucu kesayangan presiden Korea, pewaris tunggal kekayaan keluarganya. Hingga secara tiba-tiba ia mendapatkan hadiah seorang adik perempuan yang cukup misterius. Lama-kelamaan terjerat perasa...