♠Code #20♠

1.1K 157 13
                                    

Klik bintang di bawah! Jangan lupa komentarnya.

Malam itu seharusnya cuaca sedang tenang, namun ternyata ramalannya salah. Sekarang hujan, banyak petir. Sedangkan Jungkook kecil masih tenang berkutat pada tugas yang diberikan oleh guru privatnya siang tadi.

"Tuan Jungkook, ini sudah larut. Apa anda tidak ingin tidur?"

"Mm." Gumamnya demikian ambigu. Sifat itu sudah menjadi sajian menyebalkan di setiap hari untuk pengasuhnya yang kerap kali kebingungan.

"Anda mau minum?"

"Tidak."

Terdiam cukup lama. Perpustakaan besar yang dibangun klasik dengan interior Eropa itu menambah kesan menawan. Posisi Jungkook sedang duduk di sebuah kursi tunggal yang didepannya terpajang meja panjang, bah seperti meja makan hanya saja lebih dominan untuk perkumpulan teman-temannya.

Perpustakaan+ruang rapat, demikian seperti itu rupanya.

Jungkook menutup buku dan berdiri.

"Anda sudah selesai?"

"Ya."

Pemuda berumur delapan tahun itu berjalan mendekati pintu dan diikuti oleh pengasuhnya, seorang wanita bernama Kim Shine. Jungkook sangat dingin pada jenis kategori makhluk serangan, dan Shine adalah salah satunya.

"Ahjumma,"

"Ye?"

"Ahjumma pergilah, aku belum mau tidur."

"Tapi---"

"Kubilang pergi."

Shine sempat ragu, namun berangsur-angsur menjauh saat Jungkook mulai menatapnya tak suka.

Jungkook menatap jendela besar yang memenuhi dinding di lorong rumah, posisinya dekat dengan tangga, di luar hujan, petir menyambar dan sorot kilatan putih sampai masuk ke dalam.

Bocah itu masih tenang tanpa rasa takut sedikitpun.

"Hiksss..."

Rungunya menerima suara asing, cukup asing lantaran tak pernah mendengar suara seperti itu.

"Hiksss...! Appa, eomma."

Jungkook menoleh ke arah pintu kayu bercat putih-emas. Ragu-ragu langkah kakinya mendekati benda tersebut.

"Jungkook?"

Dia terkesiap. "Ah, mama." Minji datang dari arah tangga, baru pulang kerja. "Mama baru pulang?"

"Ya, kau belum tidur, sayang?"

"Aku belum mengantuk."

Minji mengangguk dan lantas cepat pergi menuju kamarnya. "Jangan bermain terlalu malam." Ucapnya sebelum membuka pintu kamar. "Dan jangan mendekati Eunbi. Kau tahu abnormalitas? Dia sedang tertekan, kalau kau melihatnya mungkin kau tidak akan suka."

VOLIMTE ♣ The Golden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang