♠Code #12♠

1.3K 180 23
                                    

Merajuk. Satu kata itu sudah ribuan kali Eunbi lakukan. Tidak mau makan, malas berbicara apalagi dengan keramaian. Biasanya ingin mengurung diri di kamar dengan satu mangkuk es krim berukuran besar.

Namun sekarang untuk kesekian kalinya Jungkook menghela napas sambil memijit pangkal hidungnya dengan posisi yang masih berdiri disamping tempat tidur Eunbi. Setengah jam yang lalu gadis itu baru saja jatuh dari tangga dan mengakibatkan pergelangan tangan kanannya cedera.

"Bagaimana bisa?" Mungkin saking terkejut, sekarang Jungkook heran.

Ayah Seokjin---Kim Jinhwan yang baru saja tuntas memakaikan perban elastis pada pergelangan tangan Eunbi kini membenahi peralatannya. "Mungkin saat terjatuh Eunbi menjadikan tangannya sebagai penyangga agar tubuhnya tidak jatuh terlebih dahulu. Tapi posisinya salah----"

"Kapan dia sembuh?" Tanya Jungkook, kesannya sedikit agresif.

"Mmm mungkin dua atau tiga minggu."

Eunbi menatap Jungkook, laki-laki itu juga menatapnya. Ada sebuah pesan dari tatapan kakaknya---jangan tersenyum. Benar saja Eunbi malah menanggalkan lekuk bibirnya. "Arraseo, berikan obat terbaik agar Eunbi cepat pulih."

"Geurae, sepertinya kau sangat berlebihan. Dia tidak mengalami cedera parah. Cukup istirahat dan tidak mengangkat beban berat."

"Mm."

"Baiklah, paman pergi."

Jungkook mengangguk, masih memperhatikan Eunbi. Setelah hanya mereka berdua yang terkurung di kamar gadis itu, Jungkook mendekat dan duduk ditepi kasur. "Appo?"

"Tentu saja! Appo..." Balas Eunbi merengek-rengek sambil menunjuk perban di tangan kanannya.

"Eishh, pabo-ya! Untung tidak jidatmu yang kena."

Eunbi mencebik, "AKU SAKIT KAU MALAH MEMAKI KU!"

"Diam!"

"JAHAT!!!!! JUNGKOOK JAHAT, TENGIKKKK JAHATT!"

Cup

Bola mata Eunbi berkedip-kedip setelah Jungkook mencium kelopaknya. "Sekarang tenang, atau rasa sakitnya tidak hilang. Kau mengerti?" Kata Jungkook sambil menekan tengkuk adiknya.

Eunbi masih belum sadar, "tadi itu... Apa perlu aku membalasnya?" Tanyanya seperti anak kecil.

"Nanti aku tagih. Papa juga melakukannya pada Mama."

"Eoh, Jinjja? Aku tidak pernah tahu."

"Molla," Jungkook tersenyum. "Nanti aku ajari sesuatu. Bukankah hari ini jadwal les Fisika mu?"

Seketika Eunbi mengerutkan alis. Lirih matanya memelas. "Jangan les, aku sedang malas."

"Ck! Dasar malas, tapi baiklah. Mau ikut jalan ke taman?"

"Tumben."

"Ini hanya sekedar simpati karena kau sakit. Lagipula sebentar lagi ada yang harus ku lakukan di kampus."

Satu tangan Eunbi terlentang. "Gendong~" Kata dia manja.

"Tanganmu yang patah bukan kakimu."

VOLIMTE ♣ The Golden PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang