Istriku mengatakan bahwa aku kecanduan pada ponsel, namun aku juga bisa mengatakan hal yang sama padanya.
Sebab, seperti inilah dunia yang kita tinggali sekarang, bukan? Begitu banyak hal yang perlu dicek atau dikomentari di Facebook, Twitter, Instagram, dan yang lainnya. Gampang sekali untuk lupa waktu saat berselancar lewat smartphone.
Secara pribadi, aku tak melihat adanya hal yang membahayakan darinya. Namun, hal itu merupakan bahan perdebatan utama dalam pernikahan kami.
"Demi Tuhan! Bisa kau letakkan ponselmu sebentar dan membantuku?!" jeritnya dari kamar.
Bayi kami menangis, dan hal itu sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, namun artikel mengenai Taylor Swift benar-benar menarik.
"Aku butuh istirahat sebentar," ujarnya dengan nada menyebalkan sambil menyorongkan putri kami yang berumur 12 minggu dalam gendonganku.
"Pastikan dia tidur saat aku pulang nanti. Tak usah dimandikan," istriku menggeleng pergi setelah meraih kunci mobil.
Kemudian entah untuk keberapa kalinya, dia mengingatkanku dengan cerewetnya agar jauh-jauh dari ponsel.
Putriku masih terus saja memberontak dalam gendonganku, jadi kuputuskan untuk memandikannya. Sesuatu yang tak pernah gagal untuk menenangkannya.
Istriku memang mengatakan agar tak usah memandikannya, tapi aku tak peduli. Keran air ku buka, dan sebelum ku masukkan putriku ke dalam bathtub, kupastikan suhunya pas.
Air hangat bercampur busa membuatnya begitu girang. Dia mencipratkan air kemana-mana, tertawa, dan menggumam. Suara yang ia buat saat mandi adalah hal yang ku sukai.
IPhone ku bergetar, mungkin salah satu akun medsosku.
Benar saja, berderet komentar memenuhi foto putriku yang ku unggah di Instagram.
Setelah itu, aku mengecek Facebook, kemudian Twitter, dan berlanjut dengan melihat-lihat akun lain yang kuanggap menarik.
Pemberitahuan lain muncul pada layar IPhone ku, 'baterai tersisa 20%' cepat sekali! Waktu benar-benar melaju layaknya pesawat supersonik saja disini.
Tentu saja, aku tersadar akan kesalahan yang kubuat.
Aku tak ingin melakukannya, aku benar-benar berusaha sangat keras untuk menghindarinya, namun kupaksa dan aku memeriksa bak porselen dingin di kamar mandi.
Putriku tidak mencipratkan air, tertawa, menggumam, atau bahkan menangis.
Dari ruang tamu, kudengar suara pintu depan yang tertutup. Ku dengar istriku meletakan kunci mobil. Rasa panik kini menguasaiku, jantungku berdegup kencang.
Sungguh, aku tak tau bagaimana cara mengatakan padanya bahwa aku telah melakukan kesalahan ini... Lagi.
😶 Tak bernyawa

KAMU SEDANG MEMBACA
KRIPIK PASTA | K-Idols ✅
TerrorPastikan anda benar-benar sendiri ketika sedang sendirian 👀 Kripik pasta? Apa itu? Pasta dengan topping kripik singkong diatasnya? Atau kripik yang terbuat dari pasta? Tapi itu hanya judul kawands. Mau tau? اقرأ Bacalah