Prolog

16.2K 457 21
                                    

Gadis berambut kecoklatan sepunggung itu mengangguk-anggukkan kepalanya sesekali mengiringi sebuah lagu yang ia setel di vcd mobilnya. Lagu young dumb and broke saat ini menjadi lagu favoritnya.

Sampai pada akhirnya di tempat yang sangat sepi ia harus menginjak pedal rem mobilnya karena mata birunya menangkap pemandangan yang memalukan.

Gadis itu segera turun dari mobil dan berjalan, tepatnya berlari menuju sekumpulan anak SMA yang sedang mengeroyok satu anak SMA yang lain. Ini yang ia sebut memalukan. Menyerang lawan yang tidak berdaya, keroyokan pula.

Gadis menepis lengan seorang pria yang tengah mengarahkan sebuah pisau ke arah seorang pria lain yang tergeletak di aspal. Tidak lupa ia juga memelintir tangan pria itu. Maybe, juga ingin mematahkannya.

"Banci" bentak gadis itu dengan nyaringnya. Orang yang dibentak meringis kesakitan menahan sakit di lengannya.

"Wiuw mau jadi pahlawan neng? Sini-sini ikut abang aja, kita sewa hotel yuk" kata pria yang lain. Sungguh ini yang membuatnya ingin merobek mulut itu sampai ke pangkal telinga.

Tanpa kata lain saat pria berambut keriting itu mendekat dan hendak menoel dagunya, ia pun segera menghindar. Tidak lupa ia melayangkan tinjuan ke rahang pria itu. Hingga sudut bibir pria itu mengeluarkan bercak merah.

Mata jeli gadis itu juga menangkap seseorang dari arah samping kirinya membawa sebuah pisau. Ia pun menghindar. Tapi ternyata kulit putih di lengannya tergores oleh ujung pisau itu.

"Bangsat !! Kulit gue" ujar gadis itu mengumpat. Karena merasa lebih kesal, ia mengarahkan kepalan tangannya ke arah hidung pria yang telah menggores lengannya. Alhasil bunyi 'kretek' pun mengiringi keluarnya darah dari lubang hidung pria itu.

Ia juga menjambak rambut pria yang agak gondrong. Oke, ini memang berantem ala cewek. Tapi tidak apa-apa. Melihat wajah pria itu meringis menahan sakit, membuatnya puas. Kemudian ia menghantam perut pria itu dengan lututnya.

Dan satu persatu dari kelima pria itu berhasil ia lumpuhkan. Gadis itu tersenyum puas melihat kelimanya lari terbirit-birit seperti dikejar-kejar oleh setan.

"Banci kalian semua" teriak gadis itu mengiringi kepergian mereka. "Gue tunggu pembalasan kalian. Jangan lupa" lanjutnya sebelum ia beralih pada seorang pria dengan seragam putih abu-abu tergeletak di aspal.

"Lo nggak pa-pa?" Gadis itu bertanya sambil menepuk-nepuk kedua pipi pria itu.

Mata pria itu sedikit terbuka tapi raganya sungguh tidak berdaya. Sebisa mungkin ia membawa pria itu ke dalam mobilnya. Walau sempat terhuyung dan terjatuh dua kali.

"Aws" ringisnya ketika tidak sengaja pria itu menyentuh luka di lengannya saat ia membantu pria itu duduk di kursi penumpang. Ternyata lukanya cukup dalam.

Ia membawa pria itu ke rumah sakit terdekat. Bukan ia tidak mau mengobati luka pria itu. Hanya saja takut jika ternyata ada luka dalam yang mengharuskan perawatan intensif.

Setelah kira-kira 10 menit ngebut seperti pembalap di perjalanan, akhirnya mereka sampai di RS Madina Kelapa gading. Ia membantu pria itu turun dari mobilnya. Dan sesaat mata mereka bertemu sebelum dua orang perawat membantu mereka.

Gadis itu menurunkan masker yang sedari tadi menutupi hidung dan mulutnya. Rasa gerah sehabis adu jotos membuatnya ingin segera pulang dan membersihkan tubuhnya. Ia segera menjalankan mobilnya dan pergi dari sana.

🌸🌸🌸

Hollaa Gengs...

Jangan lupa voment yaa. Ini cerita baru.
Lagi bosen sama yang Sunshine

Jangan lupa follow My Instagram @dandelion_147

Troublemaker Couple (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang