Twenty Seven

3.9K 209 0
                                    

Kita teman bahagia

***

Nyanyi dulu sebelum baca wkwks 🎶🎼

Takkan pernah terlintas
Kutinggalkan kamu
Jauh darimu
Kasihku

Karena aku milikmu
Kamu milikku
Separuh nyawaku

Hidup bersamamu
Berdua kita lewati
Meski hujan badai takkan berhenti
Sehidup semati
Mentari pun tahu ku cinta padamu

Percaya aku takkan kemana mana
Aku 'kan selalu ada temani hingga hari tua
Percaya aku takkan kemana mana
Setia akan ku jaga
Kita teman bahagia

Takkan pernah ku lupa
Kamu yang kucinta
Dari ujung kaki hingga ujung kepala

Aku ingin kamu
Kamu yang kumau
Belahan jiwaku
Kamu masa depanku

***

Happy reading!

"BANGSAT!!"

"Sini lo!! Biar gue tunjukkin rasanya sakit sebelum mati!!"

Shasa terlonjak saat tiba-tiba Langit menendang pintu sel sampai terbuka. Pria itu langsung berlari menuju pria yang baru saja masuk dan langsung menghajarnya. Langit seperti orang kesetanan. Ia bahkan tidak mendengar teriakan Shasa sama sekali.

Baru kali ini Shasa melihat Langit yang lain. Langit yang tidak ia kenal. Langit yang menakutkan. Langit yang... Entahlah. Shasa tidak bisa mendeskripsikannya.

"Cowok luzer lo!! Pengecut!! Bangsat lo Anjing!!"

Dan berbagai macam umpatan lain yang Langit lontarkan untuk cowok yang hampir terkapar tak berdaya itu. Untung saja dua polisi berhasil mengendalikan Langit.

Shasa mematung. Ekspresi wajahnya sudah tidak bisa terkondisikan. Ia ingin menangis namun tak mampu.

"Babi lo Adrian!!" Umpat Langit sekali lagi. "Lo semua goblok!! Liat pembunuh sebenarnya bukan Shasa!! Liat dengan mata kepala lo semua!!"

"Lo Adrian!! Nggak ada sejarahnya cowok jadi pengecut!! Biar gue habisin lo sekalian!!"

"Lepasin gue!! Biar gue habisin tuh anjing satu!!"

"LEPAS!!"

"LANGIT UDAH!!"

"Cukup!!"

"Please!!"

Langit memejamkan matanya saat telinganya mendengar nada permohonan dari gadis yang berdiri tidak jauh darinya. Demi apapun Langit tidak suka melihat wajah Shasa yang bersedih seperti itu. Langit lebih suka Shasa yang mengumpati orang-orang dari pada Shasa yang cengeng.

Langit menghela napasnya keras dan kembali menatap Adrian yang sudah duduk manis di kursi tunggu.

"Sorry!! Ternyata gue salah!! Lo bukan pengecut!! Lo dateng ke sini buat tanggung jawab!!"

"Tapi lo harus minta maaf sama cewek itu" Langit menunjuk Shasa dengan dagunya.

Namun Adrian masih diam.

"MINTA MAAF ATAU GUE PECAHIN KEPALA LO SEKARANG JUGA!!"

"Oke oke!! Maaf gue udah bikin lo susah. Maaf karena gue baru dateng!!" Ujar Adrian. Matanya menatap Shasa dengan pandangan memohon.

Troublemaker Couple (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang