Seven

5.8K 270 2
                                    

Gue rasa sangat perlu nyatuin dua hati yang lagi kasmaran tapi malah jauhan

Semua murid bernafas lega ketika bel keramat yang ditunggu-tunggu akhirnya berbunyi. Termasuk penghuni kelas 12 IPS 3 yang tadinya berwajah kusut bak karung goni kini telah berubah sumringah seperti mendapatkan undian lotre.

Shasa menatap tajam ke arah Tita. Akhirnya ia akan menodong sejuta penjelasan dari gadis berambut hitam legam itu.

"Jelasin kenapa lo bisa putus sama Bianca" kata Shasa meminta penjelasan. Tita terlihat mendengus kesal.

"Namanya Bian bukan Bianca"

Shasa memutar bola matanya, "Ahh nggak penting. Yang jelas lo harus balik ke Bianca"

"Nggak sebelum dia minta maaf. Enak aja dia yang salah masa gue yang minta balik" balas Tita dengan kekesalan yang hampir di puncak.

"Lo tau nggak tadi pas di rooftop muka tuh cowok lecek ngelebihin leceknya muka lo tau"

Tita hanya diam tak menanggapi. Pikirannya melayang-layang entah kemana. Terutama memikirkan Bian yang kini telah menjadi mantannya.

"Tit denger nggak sih?" Shasa mengguncangkan lengan gadis di sampingnya.

"Tau nih. Nggak liat apa wajah-wajah penuh kepo di dekat lo" Keny menyambung. Sedangkan Elsa memilih untuk diam saja.

Tita berdecak mendengar ocehan dari mulut teman-temannya. Entah kenapa kedua gadis itu sangat cerewet hari ini. "Sabodo amat Sa Ken, Gue kesel sama dia"

"Gue yang eneg ngeliatnya. Agak kasihan juga sih. Malah tadi teriak-teriak dari rooftop terus hampir aja lompat dari sana kalo aja nggak dicegah sama Patrick Star" jelas Shasa melebih-lebihkan. Kenyataanya Bian nggak ada pikiran untuk lompat dari atas gedung. Iso wae Shasa sing guyonan.

"Serius lo?" Tanya Keny dengan keterkejutannya.

Shasa mengangguk, "Makanya lo balik deh ke dia, orang kalian masih sayang juga"

Tita mendesah pelan, "Gue nggak pernah ada niatan putusin dia. Gue putusin dia juga karena gue kesel sama dia yang tebar pesona sama cewek-cewek. Gue juga ngeliat Bian ngerangkul Fanda kemarin"

Elsa menegakkan duduknya, "Bukannya Bian cuek ya Ta. Masa iya dia tebar pesona gitu. Eh tapi kan jaman sekarang banyak yang polos luarannya aja"

"Diem lo hello kity. Sekali ngomong malah ngehujat" sembur Keny pada Elsa yang terbilang sangat polos dan suka ceplas-ceplos.

"Iihh berarti gue suka ngerusak hubungan orang dong?"

Belum sempat ada yang membalas pertanyaan Elsa, ponsel gadis itu sudah menjerit-jerit pertanda ada panggilan yang masuk.

"Guys gue duluan ya. Kereta kerajaan udah sampe" ucap Elsa sembari menggendong tas ranselnya.

"Gue nebeng dong" kata Keny lalu diberi anggukan oleh Elsa.

Setelah keduanya hilang di balik pintu, keheningan antara Shasa dan Tita pun tercipta. Tita dengan pikiran kalutnya dan Shasa dengan ponsel yang terpampang nyata di depannya.

"Gue ngerti, jadi lo yang udah kasih Id Line gue ke Langit kan?" Tanya Shasa memecah keheningan.

Tita terkekeh melihat Shasa yang tampak garang. "Hehe ya maap, si Bian minta katanya disuruh Langit ya udah gue kasih"

"Sama WhatsApp juga?"

"Hehe iya" jawab Tita masih dengan kekehannya.

Lalu heningpun kembali melanda.

Troublemaker Couple (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang