13 : Cemburu dan Cinta

217K 14K 509
                                    

*****************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****************

Raya tahu saat ini ia telah mengambil jalan yang tidak akan pernah disukai oleh kakaknya.

Raya tidak ingin berpisah dengan Edo.

Apapun yang menjadi pantangan Raya akhirnya perlahan namun pasti mulai sedikit lepas, bahkan saat Edo dengan sengaja mencium pipinya, Raya berusaha menahan diri untuk menerima.

Ya .... selama Edo tidak melewati batas, Raya akan mencoba bertahan dari perilaku mesum lelaki itu.

Tapi tidak dapat dipungkiri, Raya sangat malu. Sangat malu! Raya sangat yakin wajahnya saat ini pasti seperti kepiting rebus yang siap disantap hangat-hangat.

Baru kali ini ia harus berdandan, memakai make up dan segelintir aksesoris rambut. Raya bahkan mendapati supir taksi berkali-kali mencuri pandang ke arahnya.

"Ayo, masuk dulu, Ra." Senyum hangat menghiasi garis wajah Edo. Dan lagi-lagi Edo sepertinya mulai menikmati perubahan sikap Raya. Edo semakin menggunakan kesempatan dengan merangkul pinggang Raya dan membawanya masuk ke dalam kos.

"Udah sarapan?" Tanya Edo dan Raya membalasnya dengan gelengan singkat.

"Oke, aku mandi dulu. Habis itu kita sarapan." Kata Edo lembut.

"Setelah itu anterin ke rumahnya Pak Syamsul ya, Do? Mau ngirim proposal sama beliau. Tapi takut ... habisnya beliau minta aku datang dan bimbingan ke rumahnya sih." Rajuk Raya dengan suara khas.

"Siap!" Edo mengangguk kokoh, lalu kembali melanjutkan langkah yang sempat tertunda menuju ruang tamu.

Saat itulah Raya terkejut. Seorang gadis dengan pakaian terbuka berada di ruangan itu. Begitu seksi dan berani, sampai terbersit dalam pikiran Raya ...

Jangan-jangan gadis itu ....

"Ehm, dia Rina." Edo mengenalkannya, canggung.

Rina beranjak dari kursi dan berjalan menghampirinya. Ia mengulurkan tangannya seraya memperkenalkan diri, "Saya Rina, kak. Sahabat kak Edo."

Raya menyambut tangan gadis itu dengan senyum kecil.

"Sebenarnya lebih tepatnya, dia teman kencan Eza, Ra." Edo mengoreksi ucapan Rina yang sempat membuat Edo tersentak. Sejak kapan Edo berteman dengan Rina?

Raya menatap Edo dan mencoba melihat kejujuran di mata lelaki itu.

"Aku nggak bohong, Ra. Suer!"

Sikap Edo membuat Raya tersenyum geli. Apa selama ini ia begitu sensitif sampai-sampai Edo harus berkata dan bersikap seperti itu kepadanya agar Raya percaya kepadanya.

"Iya, aku percaya sama kamu."

Edo kembali tertegun karena sikap Raya.

"Ish, sana mandi. Kok diem aja sih?"

RELATIONSHIP GOALS (1) | 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang