24 : Kondom ?

254K 11.4K 426
                                    

Cerita ini sangat spesial untuk Eray. Tidak ada paksaan untuk kalian membaca, jadi tolong jangan judge buruk tentang cerita ini. Bagi yang tidak suka cukup tinggalkan.

RandomRay_Edo & Me

****

"Aku bukan Miko. Aku Edo! Edo!"

Raya terkejut saat Edo kembali mengaitkan nama lelaki yang dulu pernah menjalin kasih dengannya di tengah pertengkaran mereka. Tetapi lebih dari itu, suara bernada tinggi Edo itulah yang membuat Raya terkejut.

Edo akhir-akhir ini suka membentak, dan sikap otoriternya pelan-pelan mulai terlihat.

Apa sifat Edo memang seperti itu? Atau jangan-jangan Edo tahu bahwa dulu Miko hampir pernah ....

Raya menggelengkan kepala kuat-kuat. Suasana di dalam mobil hingga ke lokasi berkumpulnya anak PA menjadi semakin canggung. Raya berkali-kali mencuri pandang ke arah Edo, dan sekali lagi wajah lelaki itu tampak diselimuti kabut gelap. Menakutkan.

"Mau tetap di sini atau ikut keluar denganku?" Tanya Edo sambil melepaskan seatbelt.

Raya melihat ke luar jendela. Ia melihat beberapa mobil trail terpakir di depan taman kampus. Banyak laki-laki dan perempuan berkumpul di sana.

Raya sekali lagi merasa asing. Raya tipe orang yang susah untuk berbaur dengan orang baru.

"Aku di sini aja." Ucap Raya sambil memainkan jari tangan.

Raya kecewa karena Alya baru bisa bergabung di acara camping pada hari kedua. Hal itu dikarenakan jadwal observasinya di salah satu sekolah swasta tidak bisa Alya tunda, dan sebagai gantinya Alya berjanji akan ikut ke lokasi pada hari berikutnya.

Edo lama memandangi wajah Raya, dan Raya menyadari hal itu .... tetapi Raya takut untuk membalas tatapan kekasihnya itu. Raya sekali lagi lebih suka menundukkan kepalanya sambil memainkan seatbelt dari pada menatap Edo.

"Oke." Ucap Edo datar lalu keluar dari dalam mobil.

Raya kesal. Raya kemudian melempar ponselnya di jok belakang.

Raya pikir Edo akan menemaninya, tapi ternyata sebaliknya. Raya samar-samar bahkan dapat mendengar suara Edo yang tengah bercakap ceria dengan gengnya.

Edo sepertinya begitu senang dan ... entah kenapa membuat Raya tiba-tiba semakin kesepian.

Raya ingin sekali berdiri di samping Edo. Menjadi seorang ekstrovert yang pantas bersanding dengannya.

"Edo ..."

****

Edo yang baru saja keluar dari dalam mobil disambut oleh suara cempreng Sigit.

"Woi, Do! Sini!" Sigit berteriak sambil melambaikan tangan ke arahnya.

Edo berjalan menghampiri para sahabat klubnya, lalu melihat ke sekeliling sambil melihat jam yanf melingkar di pergelangan tangannya, "Udah pada kumpul semua?"

"Raka, Berta sama Santi belum dateng."  Ucap Dimas, ketua PA yang baru saja di lantik beberapa minggu yang lalu.

"Oh," Edo mengusap tengkuk sambil terus mencuri pandang ke arah mobil. Edo tahu saat ini Raya mungkin sedang marah kepadanya, atau mungkin menangis? Entahlah.

RELATIONSHIP GOALS (1) | 17+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang