Imma bring Jeon Wonwoo's head to you

4.9K 255 41
                                    

PERLU DIPERHATIKAN:

.Fic ini ditulis beberapa tahun yang lalu [pertengahan 2015] jadi harap maklumi tulisan yang REALLY REALLY REALLY SUCKS that you might throw up

.PLEDIS STAN

.Alur bisa tiba-tiba cepat atau lambat sewaktu-waktu, sesuai kebutuhan

.Can be Out of Character a.k.a OOC or not

.M rated for the TORTURE, RUDE, PORN, and MEAN stuffs

.Consisting of S.A.R.A, baik itu S-nya, A-nya, R-nya, maupun A satunya, karena menyebutkan sedikit tentang Suku, Adat, Ras, dan Agama, namun tidak ada unsur menjelek-jelekkan

Okay let's check this damn dreadful easy fanfic out! Just enjoy the story...

.

.

.

Di negara-negara bagian Eropa, menjadikan bukit dan hutan sebagai tempat tinggal bukanlah hal asing. Namun di Braxtontopia yang berada di Neverland, terasa suatu atmosfer kehidupan yang tidak biasa.

Aura sihir menguar di setiap penjuru wilayah pulau Platterwilt yang dibatasi luasnya samudera Atlantik dan laut utara itu. Terletak ribuan kilometer di sebelah barat laut dari pulau Terschelling, pulau ini berjarak paling jauh dengan semua pulau di dunia dibandingkan pulau-pulau lainnya. Juga merupakan pulau yang paling jarang ditemukan penjelajah dunia.

Sekarang kau tahu kan kenapa tempat ini disebut sebagai negeri antah berantah?

Tidak perlu ada hingar bingar metropolitan kota seperti Seoul, Washington DC, atau Tokyo. Pulau yang terbilang kecil ini memiliki nyaris segalanya. Seluruh keindahan alam natural ada di sana. Gunung, bukit, lembah, hutan, sungai, danau, air terjun, ladang, desa, laut, semuanya. Segar, dan penuh dengan sihir dan keajaiban.

Tidak perlu menunggu malam hari untuk menikmati indahnya cahaya yang disuguhkan kunang-kunang. Bahkan siang hari sekalipun penduduk setempat bisa menyaksikan cahaya-cahaya yang tingkat keindahannya melampaui apa yang dihasilkan serangga berlampu itu. Sebagai bonus, cahaya itu berwarna-warni. Mereka dihasilkan dari ujung sayap, kaki, atau sirip para peri kecil. Benar-benar kecil, ukuran mereka hanya sebesar Tinkerbell.

Mereka biasa beterbangan, menyebar di setiap wilayah di pulau itu untuk menampilkan keindahan. Beterbangan secara acak dengan gerakan lambat di tengah hutan, berlarian bagai ballerina di atas permukaan air sungai yang mengalir jernih, dimanapun. Tidak ada beban cukup berat yang harus mereka pikul untuk menghentikan aksi mereka.

Tidak ada manusia yang tinggal di sana.

Adapun makhluk yang menjadi penghuni tetap yang berwujud layaknya manusia, mereka disebut sebagai braxtor. Mereka juga memiliki aneka warna iris mata dan helaian rambut yang beragam, tidak diklasifikasikan berdasarkan kasta dan strata. Namun mereka memiliki jenis wajah sama. Kaukasia. Bermata besar, hidung mancung, dan rahang tegas.

Sisa penghuni lainnya adalah binatang - tentu saja, makhluk-makhluk negeri dongeng seperti kurcaci, ogre, putri duyung, elf, dan para roh seperti fairy godmother, peri gigi, peri bunga, peri keindahan, peri kebahagiaan, dan peri air-seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mereka yang berlarian di atas air dengan untaian cahaya yang memanjang di tubuhnya.

Roh-roh kecil seperti peri bunga dan peri air memiliki sayap berbentuk seperti capung sedangkan peri bertubuh seukuran manusia seperti peri gigi, peri keindahan, dan peri kebahagiaan bersayap lebih lebar seperti kupu-kupu. Dan godmother memiliki sayap seperti malaikat. Besar, berbulu tebal dan lembut, dan menjuntai hingga ke tanah ketika mereka tidak mengepakkannya. Mereka adalah representasi sempurna dari deskripsi tokoh Maleficent, hanya saja dalam versi Braxtontopia.

Tentative Emphasis 🏔 Meanie [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang