[Twenty Two]

746 134 10
                                    

Denger lagu d atas suka bkin hati gw bergetar sumpah trus mewek akhirnya..
Hhe suara dk alus bangettt.. Coba baca sambil dengerin












AAAA MAU MINTA MAAF DULU BUAT READER HEHE 😹😘🙏🙏


--------






"Ini siapa yang masak? Dan masa aku makan sendirian? Yang lain mana nih?" ocehku saat Minghao mempersilahkan aku duduk, dia hanya menggelengkan kepalanya mendengar ocehanku.

"Ternyata kau memang tidak bisa diam. Sudah makan saja." komennya.

Aku merengut,
"Aku serius.. Aku tidak enak nih, Ibu mana? Yang lain? Mereka tidak makan juga? Ini makanannya terlalu banyak Hao. Kan sayang kalau tidak habis."

"Mereka sudah makan tadi, sudah gunakan mulutmu untuk makan saja.." jawabnya seraya menyendokkan nasi kepiringku.

"Jun bagaimana? Dia sudah makan?"

Minghao berdecak,
"Astaga, kau ini.."

Aku kemudian menutup mulutku rapat saat melihat tatapan tajamnya, menyeramkan. Pria imut ini bisa terlihat menakutkan juga.

"Dasar Kokoh imut."

"Apa itu? Siapa yang kau panggil Kokoh imut?" sepertinya dia mendengar gumamanku dan hanya tersenyum padanya.

"Kau.. Hehe.."

Minghao tak banyak menanggapi dan hanya menyuap nasinya,
"Kau harus punya tenaga untuk bertemu dengannya bukan?"

Aku terdiam dan melihat diriku sendiri,
"Benar juga, Jun pernah bilang tidak suka melihatku kurus. Apa berat badanku sudah naik ya?"

Minghao mendenguskan tawanya serta menggelengkan kepalanya, dan kembali makan tanpa menanggapiku lagi.

>>••<<


Normal Pov

Pelukan hangat diberikan Ibu Jun pada Yerin, dia berulang kali menepuk bahu gadis itu, lalu mengelus pipinya membuat Yerin sedikit bingung. Ditambah dia juga gugup diperlakukan begitu istimewa oleh Ibu dari orang yang dia sukai. Bukannya begitu?

Yerin memasuki mobil yang disiapkan Minghao untuknya, dia berulang kali bercermin didalam mobil untuk melihat pantulan wajahnya disana dengan gugup. Minghao sendiri hanya meliriknya dengan ekor matanya dibalik kemudinya, dia berulang kali menghela nafas panjang.

Yerin trus melihat ponsel dan cerminnya sampai tak fokus pada jalan, dan saat dia mendongak dia terhenyak ketika mobil memasuki tempat yang aneh.

Dia melirik Minghao disampingnya, walau dia tidak bisa membaca tulisan mandarin tapi dia tau tempat apa yang akan dia datangi ini.

"Kau ini kenapa? K-kenapa malah membawaku kesini?"

Minghao tidak menjawab dan terus melajukan mobilnya untuk mencari tempat yang cocok untuk parkir.
"Menemuinya bukan?"

"Hah? M-maksudmu?" Yerin kembali melihat sekelilingnya.

"Jun sedang mengunjungi makam siapa?" lanjutnya.

Minghao memarkirkan mobilnya dan menghembuskan nafas berat, dia kemudian keluar dari mobil dan tak lupa membukakannya untuk Yerin yang masih diam mematung meminta penjelasan darinya.

"Turun saja dulu." Minghao menarik pelan tangan Yerin membuatnya keluar dari mobil lalu menutup pintu perlahan dan menatap Yerin yang masih diam mematung melihat ketempat itu.

Everlasting [End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang