[Twenty Five]

755 118 8
                                    

Normal POV

"Kau datang lagi?"

Yerin yang sedang menundukkan kepalanya langsung menoleh pada asal suara, seorang pria menatapnya bosan dan berjalan mendekatinya. Dia menyimpan sebuket bunga anggrek putih disebuah makam dan mulai berdoa.

"Makam Jun terlalu jauh." cicit gadis itu disampingnya.

Pria itu membuka matanya dan melirik Yerin dengan ekor matanya,
"Aku akan mengantarmu kesana jika kau mau."

Yerin menggeleng,
"Aku belum siap." lirihnya lagi lalu mencabuti rumput liar didekatnya.

Pria itu tak menanggapi dan hanya memandangi makam didepannya, Yerin meliriknya.

"Wonwoo-ya, kau tinggal sendiri?" tanyanya.

Pria yang dipanggil Wonwoo itu menganggukkan kepalanya,
"Setelah ditinggal Hana, aku hanya seorang diri."

"Lalu orang tuamu?"

"Jangan tanyakan mereka, bagi mereka bisnis adalah segalanya." dengus pria itu.

Yerin hanya bisa terdiam dan tak berani bertanya lagi, selama seminggu lebih dia mengenal sosok disampingnya ini. Pria dingin dan cuek, sangat berbanding terbalik dengan Jun nya yang hangat.

"Oh ya, Yerin-ah.. Aku menemukan sesuatu saat mengepak barang Hana yang lain."

Yerin melihat Wonwoo yang sedang merogoh sakunya dan memperlihatkan sebuah benda berbentuk huruf J kecil.

"Apa itu?"

"Berikan kalungmu dan Hana." dia menadahkan tangannya, dan Yerin hanya memberikan kalung milik Jun padanya.

Wonwoo menempelkan huruf itu pada bagian huruf dikalung yang rupanya kosong, dan

Jtreg

"Cocok."

Saat ditekan Wonwoo, kalung itu tiba-tiba terbuka dan Yerin bisa melihat sesuatu didalam dengan cepat dia merebut kalung itu.

"Jun?"

Dia melihat photo Jun saat masih kecil tengah tersenyum manis. Yerin menyunggingkan senyumnya seraya mengelus pelan isi kalung itu,
"Ini manis."lirihnya dengan mencoba menahan air matanya.

"Itu berarti yang ini? Ada ditangan Hao?" dia menatap kalung lain dengan huruf M.

Kira-kira apa isi yang ada didalam sini?

"Kau sangat menyukai dia?"

Yerin menoleh pada Wonwoo yang hanya menatap lurus kedepan,

"Dia segalanya bagiku."

Wonwoo tersenyum tipis,
"Dia sangat beruntung."

Yerin tak mengerti dengan maksud ucapan Wonwoo, akhirnya dia hanya terdiam menatap makam Hana.

>>••<<

"Tampan.. Selalu saja tampan.."

"Dasar gila."

Yerin menoleh kaget saat ada yang bilang begitu, dia lalu mendengus dan menyembunyikan kalungnya kedalam sakunya.

"Kenapa diam disini?"

"Bukan urusanmu sipit." ketus Yerin membuat Hoshi gemas sendiri lalu mengacak kasar rambut gadis itu.

"Syukur lah Yerin sudah kembali." ucapnya lalu berlari kabur saat Yerin hendak mencengkramnya.

"Yaa!" teriak Yerin murka, dia lalu terdiam saat tidak bisa mengejar Hoshi yang sudah menjauh.

Dia meniup poni barunya, dan merapihkan rambutnya.

Everlasting [End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang