22.Keputusan

2K 92 0
                                    

Asyhilla pulang dan melanjutkan skripsinya, dan selang beberapa bulan ia bisa menyelesaikan skripsinya dan wisuda. Kedua orangtua Asyhilla ikut serta menghadiri wisuda putri tunggalnya, dan bersamaan dengan Avi yang mendapat gelar sarjana pada hari itu juga.

"Avi!!!!"

"Gila! Lo cantik banget," peluk Avi.

"Kalo adik Avi masih hidup, mungkin sekarang dia juga wisuda," ujar Fira ibunda Avi.

"Syhilla juga adik Avi kok mbak," rangkul Sita ibunda Asyhilla.

Asyhilla kini menyandang gelar Sarjana bidang Sastra, dan kini ia akan memulai karirnya didunia kerja, namun sayang Avi kini malah meneruskan pasca sarjananya di Sydney.

~~~

Suara telpon berdering, kini Asyhilla terbangun dari tidurnya dan melihat panggilan suara dari Mama Fira.

"Iya, Ma, " Asyhilla mengusap matanya lalu duduk di ranjang kamarnya dengan kondisi yang masih mengantuk.

"Assalamu'alaikum, Syhil, "

"Wa'alaikumussalam, kenapa Ma?"

"Syhilla mau liburan ke Sydney nggak?"

"Hah? Serius Ma? Mau banget Ma?"

"Tapi, disana sekalian jagain Avi ya, "

"Oo, siap deh, emangnya Avi kenapa Ma?"

"Kata temennya dia demam, "

"Oh demam, yaudah iya Ma, "

Sorenya, Asyhilla pergi kebandara dan menunju ke Sydney. Hampir 4 tahun sudah, Avi meninggalkan tanah kelahirannya, demi meneruskan jenjang pendidikannya ia rela hidup menetap di negeri orang.

Kini sebuah kaki gadis mungil melangkah untuk pertama kalinya di negara Australia, ia baru saja turun dari pesawat dan menuju keluar bandara. Hijab cantik yang membuatnya agak berbeda, tapi ia tetap berusaha membaur.

Saat ia keluar dari pintu keluar bandara, ia segera menaiki taksi dan menelpon Avi.

"Hallo, Vi kamu tinggal dimana?"

"Kenapa?"

"Udah kirimin alamatnya ya, buruan, "

Avi mengirimkan alamatnya dan Asyhilla menunjukkan ponselnya kepada sang supir taksi. Kini Asyhilla menuju ke tempat Avi tinggal.

Asyhilla mengetuk pintu rumah berwarna putih itu dan Avi pun keluar.

"Assalamu'alaikum Avi," ceria Asyhilla.

"Loh?kok,"

Asyhilla hanya tersenyum dan mencubit pipi Avi.

"Udah ya, aku sekarang mau istirahat bentar terus mau cari hotel yang deket sama rumah kamu. "

"Pasti lo disuruh Mama, "

"Iya hehe, " Asyhilla berusaha menggapai kening Avi, lalu Avi membungkuk dan tadaaa Asyhilla berhasil mengusap kening Avi. "Nggak panas?" Ujar Asyhilla.

"Emang nggak, demamnya itu kemaren, Syhill. "

"Oh iya ya, disini udah pagi, di Indonesia masih malem, berarti, kemarin disini masih hari ini di indonesia. " ujar Asyhilla yang berjalan menuju ruang tamu di rumah Avi.

Avi kini tinggal di rumah barunya sendirian. Dan saat ia sakit, tak ada yang merawat, hanya saja jika ada temannya barulah ia tak sendirian.

"Oh ya, Syhill? Dhian sama Fabian gimana?"

"Aku nggak tau, Vi, sejak kamu pergi kabar soal pernikahan Dhian hilang. Dan aku juga nggak pernah liat Fabian lagi. "

Avi teringat sesaat sebelum ia pergi ke Sydney, saat itu ia menemui Fabian di pelataran bandara dan meminta Fabian untuk benar-benar memutuskan apa yang ia kehendaki, tanpa diperintah. Dan nampaknya Fabian mengurungkan niatnya untuk menikah dengan Dhian.

"Bi, gue tau lo dijodohin sama bokap lo, tapi lo tau kan perasaan lo buat siapa? Gue bukan sok ikut campur soal masa depan lo, itu semua udah di atur sama Allah, tapi penyesalan itu datang di akhir, Fabian. " tepukan di bahu Fabian meninggalkan bekas dan ucapan yang Avi katakan sebelum ia meninggal tanah air, ternyata membekas dipikiran Fabian.

3 bulan setelah keberangkatan Avi ke Sydney, adalah waktu untuk Fabian berpikir bahwa Dhian bukan pilihan hatinya. Terutama, semenjak ia jarang bertemu Asyhilla lagi, ia makin dilanda kerinduan yang mengguncang batinnya.

Fabian memilih membatalkan perjodohan yang dibuat oleh Rizal ayahnya, dan memilih untuk tinggal bersama Kirana ibundanya di Singapore.

~~~~

"Oh ya, Syhil? Soal Dhian, " ucap Avi yang berjalan menemani Asyhilla berkeliling.

"Iya, Dhian kenapa?"

"Soal Dhian dan Bian itu, kayaknya Bian ngebatalin perjodohan itu. " ujar Avi yang duduk di taman kota.

"Kamu tau dari mana?"

"A? G-gue tau dari grup chat kelas, dan setelah rumor itu beredar soal Bian batalin perjodohannya, Bian langsung keluar dari grup. " Jelas Avi.

"Oo, jadi gitu, kasian Dhian ya, "

"Lo udah punya gebetan ya?" Tanya Avi.

"A? Ya, nggaklah,kan gak mau pacaran. "

"Tapi umur lo udah mau 25, Syhill?"

"Dan kamu? Udah 26? Belum nikah tu ahahah, " ledek Asyhilla.

"Gue nggak akan nikah dulu, sebelom gue liat adek gue ini bahagia, " Avi mencibit pipi Asyhilla.

Mereka tertawa, bercerita, berkeliling taman dan mencari tempat wisata bersama, dan Avi berjanji bahwa kini yang ia prioritaskan adalah membahagiakan Asyhilla yang ia anggap adik kecilnya.

Relationship Goals [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang