Hari bahagia Revan tiba, saat semua para tamu undangan berkumpul. Saat semua keluarga besar turut hadir, disaat itulah. Fabian membicarakan tanggal pernikahan mereka .
"Minggu depan kita nikah. "
Asyhilla tak habis pikir. Minggu depan? Bukankah itu sudah dekat. Apakah ia siap untuk menjadi seorang istri dalam waktu dekat. Ia sempat ragu, tapi ia meyakinkan hatinya karena Allah.
"Tapi Bi, apa itu nggak terlalu cepat? " ragu Asyhilla.
"Kamu yakinkan, Allah itu selalu punya rencana yang terbaik. "
Asyhilla tersenyum. Ia duduk disamping Loli, Dian, Avi, Brian, Luis, lalu Fabian. Mereka menyaksikan ijab kabul saudara mereka. Saat Revan mengucapkan ijab kabul, Fabian sejenak menyandarkan tubuhnya kekursi. Ia mencoba untuk memandang Asyhilla dari belakang. Namun sayang, pemuda yang mengenakan jas berwarna silver disebelahnya malah meletakkan tangannya di wajah Fabian.
"Akan tiba saatnya Bi, lo bisa liat dia setiap hari. Tapi bukan sekarang. " ucap Luis dengan mata yang menghadap kedepan.
Fabian menarik sudut bibirnya, ia tersipu mendengarnya. Perempuan berhijab yang mengenakan kebaya berwarna baby pink. Dengan make up yang natural itu mampu membuatnya semakin yakin untuk mempercepat pernikahannya.
****
F
abian Pov
Takkan pernah terpikirkan, akan tiba saatnya. Aku duduk disampingmu, menjabat tangan ayahmu. Mengucapkan namamu disela ijab kabulku. Tak pernah terbayangkan. Hari itu tiba begitu cepat. Saat semua yang kuingat hanyalah kenangan bersamamu. Saat kita menjadi sepasang kekasih saat SMA dulu. Lalu saat kamu memutuskan untuk meninggalkan aku. Karena-Nya. Aku mungkin bodoh, pernah menganggapmu berpaling. Padahal kamu tak pernah menganggap cinta lain itu hadir. Hingga tiba saatnya aku belajar mendekatkan diri pada-Nya. Cinta dalam diam itu hadir untukmu, namun sayang. Ia kembali kepangkuan Illahi, sebelum ia sempat mengungkapkannya padamu. Tapi ia takkan menodai imannya seperti aku. Yang lebih memilih menyatakan sekarang. Bukan nanti. Dia yang telah berpulang, sangat mengagumimu, mencintaimu sebisanya namun tetap dalam batasannya. Disisa hidupnya, ia mampu tak menahan perasaan itu. Tanpa kamu sadari, dan tanpa kamu ketahui. Aku belajar dari dirinya. Bahwa jika jodoh, sudah ada yang mengatur dan kita tak perlu khawatir. Terimakasih Ya Rabb, engkau hadirkan Malik. Agar aku tau, bagaimana cinta yang sebenarnya untuk Asyhilla.
Asyhilla Pov
Aku mantan kekasihnu Bi, aku tau caraku salah di mata Tuhan. Aku hanya manusia yang belajar. Berusaha hijrah untuk masa depanku. Untuk akhlaku, untuk imanku yang pernah kunodai. Aku tak menyalahkanmu Bi, ini juga salahku. Aku juga belajar dari seseorang, bahwa cinta dalam diam itu adalah cara untuk kita bertahan. Aku memang tak sempat membalas perasaannya. Tapi takkan kubiarkan aku lalai, hanya untuk mengirimkan al-fatihah untuknya. Dia lelaki baik, tapi dia juga tau cara mengikhlaskan. Ia menerima perjodohan walau ia tak mencintai gadis itu, ia patuh pada orangtuanya. Ia patuh pada Tuhannya. Ia mencintaiku dalam batasannya. Tak pernah sekalipun, aku lupa wajahnya. Senyum manis diwajahnya, pandangan yang ia tundukkan saat menatap lawan jenisnya. Memotivasiku, untuk hijrah secepatnya. Tiap detik itu berharga, karena kita tak ada yang tau kapan akan berpulang. Tapi dari dia, aku belajar. Sertakan Allah disegala urusan. Ia juga tau, bagaimana menahan cemburu. Yang aku tau darinya, jika cemburu ucapkan istighfar, baca al-quran dan ingat, tuhan sudah memilihkan jodoh terbaik untukmu. Maka perbaikilah dirimu. Aku hanya perempuan biasa Bi, aku mantan kekasihmu. Yang mencoba untuk tidak membagi lagi cintaku, selain untuk Rabb ku, keluargaku, dan kamu yang in syaa Allah jodohku.
"Saya terima nikahnya.."
Fabian melafadzkan ijab kabulnya, air mata menetes dipipi keluarga Asyhilla. Raut wajah bahagia terpancar. Kebaya berwarna putih nan panjang, hijab dengan mahkota diatasnya, memancarkan aura yang begitu membahagiakan. Seorang pemuda yang kini menjadi kepala rumah tangga, menunjukkan senyum bahagianya dengan jas tutup yang berwarna putih pula. Mereka sangat bahagia. Terlebih lagi kehadiran para sahabatnya. Akhirnya mereka sudah sah menjadi suami istri. Perjalanan panjang menanti mereka, dua insan yang kini menyatukan dua keluarga.
Asyhilla seolah melihat bayangan sosok Malik, yang tersenyum kearahnya. Lalu sejenak menghilang. Membuat Asyhilla meneteskan air mata bahagia. Ia kini menyandang status sebagai istri Fabian.
Perjalanan panjang yang mereka tempuh, sudah di rencanakan Allah. Allah punya banyak cara untuk memberikan apa yang menurutnya terbaik untuk kita. Kita harus yakin, dan selalu bersyukur. Jika ditinggalkan seseorang karena Hijrah, maka relakanlah. Mengapa? Ia hanya bermaksud memperbaiki dirinya, untuk jodohnya. Jika kamu adalah yang ditinggalkan, lalu kelak kamu adalah jodohnya maka Allah telah memilihmu.
****
Sekian, author mohon pamit. Cerita Asyhilla dan Fabian, sudah selesai. Semoga yang membaca selalu dapat kemudahan, dalam hijrahnya. Terimakasih:)
Author mohon maaf apabila banyak sekali kesalahan yang terjadi.
Nantikan kisah lainnya ya♡
Assalamu'alaikum
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationship Goals [REVISI]
SpiritualPacaran?Itu udah biasa dikalangan remaja,nggak jauh dari kata baper?beranjak ke caper?ujung-ujung ke camer?eh pas putus malah musuhan. Yang lu inget cuma dia yang diciptain bukan yang nyiptain. Ini kisah cinta dari mereka... -Fabian Bagaskara- -Asy...