Destiny

Part 13

Cinta sejati itu butuh pengertian, perhatian dan kasih sayang.

-o0o-

Elvira membuka kotak bekalnya lalu mengambil sepotong kue bolu, lalu menggeser kotak bekalnya ke Anjani, ia juga mengambil sepotong.

Kini Aidan telah bertukar dengan Anjani. Anjani-lah yang sekarang duduk di tempat Adriel -dulu-.

Adit datang dengan tiga teh kotak ditangannya. Ia lalu meletakkan teh kotak tersebut di meja.

Adit meraih tangan Elvira lalu tanpa rasa bersalah, ia memakan kue bolu yang ada di tangan Elvira. Elvira menoleh lalu memekik.

"Adit, kan kue-nya masih ada, nih" ucap Elvira menyodorkan kotak bekalnya.

"Kalo gue mau yang ditangan lo, gimana dong?" tanya Adit.

"Uhuk.. uhuk.. kalau mau pacaran jangan di sini" sindir Anjani. Adit dan Elvira menoleh lalu dengan bersamaan mereka menjitak kepala Anjani.

"Lo sirik?" tanya Adit walaupun terdengar seperti sindiran.

"Ngapain sirik? Gue kan udah punya pacar" ucap Anjani PD. Elvira terkejut.

"Lo punya pacar? Akhirnya. Siapa nama pacar lo?" tanya Elvira merasa senang.

"Iya dong, namanya Manu Rios"

"Itu kan suami gue tolol" ucap Elvira.

"Bodo amat, yang penting Johnny Orlando itu pacar kedua gue"

"Dilarang fangirling- an disini" sindir Adit.

-o0o-

Di kantin, di sebuah meja berisikan enam orang yaitu : Adriel, Alan, Reno, Rio, Ghisel, dan Sheryl.

"Oh iya, besok puncak valentine, ada dansa. Utusan dari kelas kita siapa ya?" tanya Ghisel membuka topik.

"Lo nggak tahu atau pura-pura nggak tahu? Kemarin pendataan, di kelas kita nggak ada yang mau, otomatis Adit dan Elvira dong" jawab Reno. Ghisel hanya mengangguk.

"Ghisel, lo nggak latihan? Bukannya besok anggota dance bakal tampil?" Rio berucap sambil memasukkan cilok ke mulutnya.

"Nggak, latihannya nanti kalau pulang sekolah"

"Berarti gue tungguin dong, kenapa bukan sekarang aja? Nyusahin banget" ucap Rio membuat Ghisel melotot. Mereka berdua itu tidak pacaran tapi mereka dijodohkan. Kasihan, kayak zaman Siti Nurbayah aja.

"Kalo nggak ikhlas, nggak usah" sahut Ghisel. Adriel hanya diam melihat pertengkaran dua orang itu. Baru di jodohin aja udah berantem, gimana kalau udah tinggal seatap mungkin saling membunuh.

"Nggak kayak Adit banget, Adit aja sering nungguin Vira kalo dia rapat" ucap Sheryl yang akhirnya membuka suara. Adriel menatap tajam Sheryl.

"Mereka makin dekat aja yah" ucap Ghisel memulai gosipnya.

"Gue denger-denger nih ya, katanya besok Adit mau nyanyi buat Vira" timpal Sheryl.

"Bisa aja besok Adit nembak Vira" timpal Alan santai tanpa menyadari tangan Adriel yang mengepal.

-o0o-