Dengan sedikit cinta dan sedikit cahaya, kita akan mampu menjalani hidup ini.
-o0o-
"Kalian nggak kasihan apa, lihat Vira sering melamun di kelas" ucap Ghisel membuka topik pembicaraan.
"Paling mikirin si Adit-Adit itu" celetuk Alan asal. Ghisel menjitak kepala Alan.
"Sakit bego" ucap Alan memegang kepalanya.
"Gue sih kasihan, tapi yah gue cuekin karena suruhan Alan" timpal Sheryl.
"Gue nggak kasihan sama sekali" celetuk Alan polos.
"Punya pacar gini-gini amat" cibir Sheryl. Rio menyikut tangan Reno, matanya melirik ke Adriel yang tatapannya kosong. Ia melamun.
"Woy" Rio dengan iseng, menepuk pundak lelaki itu. Adriel tersentak, ia menatap tajam Rio yang baru saja mengagetkannya.
"Ngelamun aja lo"
"Iya tuh, mikirin Elvira kali" cerocos Alan.
"Gue mau minta maaf deh sama Elvira" ucap Anjani yang sedari tadi hanya diam menyimak, ia berdiri hendak meninggalkan kantin, namun suara Adriel menghentikannya.
"Tidak usah" ucap Adriel dingin.
"Lo nggak kasihan apa? Dia itu butuh kita disampingnya, walaupun ada Adit, dia tetap butuh kita" ucap Anjani membentak. Semua mata pengunjung kantin menatapnya bingung.
"Tapi gue nggak butuh dia" timpal Adriel dingin, matanya menatap Anjani dalam.
"Oh ya? Kalo gitu gue nggak mau ikutin kata-kata kalian lagi, gue akan selalu bareng Vira bagaimanapun keadaannya, karena dia anak baik, nggak kayak kalian yang mentingin ego sendiri" Anjani berjalan menjauhi kantin, ia ingin meminta maaf pada Elvira.
"Bodoh" gumam Adriel yang entah ditujukan pada siapa.
-o0o-
"Elvira" Anjani memanggil Elvira yang kini duduk berdua dengan Adit di bangku taman belakang.
Elvira dan Adit menoleh ke sumber suara, Anjani berada di sana dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Anjani berjalan mendekat, seketika memeluk Elvira erat.
"Gue minta maaf" ucap Anjani berbisik.
"Iya, gue juga minta maaf sama kalian, walaupun mungkin kalian nggak akan terima gue lagi, tapi ya nggak pa-pa" jawab Elvira, ia melepaskan pelukannya pada Anjani lalu tersenyum tulus.
"Kalian berdua itu nempel terus" ucap Anjani menyenggol bahu Elvira. Adit dan Elvira hanya tersenyum kikuk.
"Jangan-jangan, kalian pacaran yah, cie nggak ngasih tau" Anjani semakin gencar menggoda keduanya. Wajah Elvira merah padam, sementara Adit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Belum pacaran" jawab Adit.
"Belum berarti mau, iya kan Vir?" tanya Anjani menggoda Elvira. Elvira hanya menunduk tak ingin memperlihatkan wajah meronanya pada Anjani.
"Aduh Elvira malu-malu kucing, tau nggak Dit? Kalau Vira itu suka Adit" lanjut Anjani mengakhiri katanya dengan tawa.
"Apa sih, jangan godain gue mulu, astaga" selak Elvira mendorong pelan bahu Anjani yang tak berhenti tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Novela JuvenilTidak ada hubungan persahabatan antara cewek dan cowok. Pasti ada salah satu atau bahkan keduanya memendam rasa. Seorang pria kini mengacak rambutnya frustasi, ia baru saja menyatakan cintanya kepada Elvira Michelin yang tak lain adalah sahabatnya s...