Tao berusaha mengingat kata-kata yang akan dia ucapkan nanti saat ia akan berkenalan dengan teman sekelasnya. Dia masih belum terlalu lancar berbicara dalam Bahasa Korea. Tao merasa jatuh harapan melihat semua siswa yang nampaknya memiliki bakat hebat dan mempunyai wajah yang cantik dan tampan. Sekarang semuanya sedang menunggu upacara penerimaan siswa baru. Tao masih duduk sendirian di barisan kursi yang ia duduki. Belum ada yang duduk di sebelahnya. Ia hanya diam dan melihat jam dengan gugup. Kadang memainkan kancing jas abu-abunya. Beberapa kelompok wanita melihatnya dengan kagum. Tao yang peka hanya melihat ke arah lain. Dia kira orang-orang melihatnya karena ada sesuatu yang aneh. Padahal karena dia tampan. Walau banyak orang yang mengatakannya tampan, tetapi Tao masih tidak percaya diri.
"Ahh! Itu EXO! Oppaaa!!!"
Tao berbalik. Melihat ke arah keributan anak perempuan yang sibuk berteriak. Ada kerumunan di pintu masuk gedung olahraga. Lalu beberapa anak perempuan menyingkir ke tepi. Tao bisa melihat sumber keributan dengan jelas.
Oh, beberapa cowok tampan. Tao hanya menghela napas berat.
Hei, mereka punya pin kelas A dan B. Wow, memang hebat. Tao tertegun. Apa mereka yang dari kelas A akan menjadi teman sekelasnya? Tao memegang pin kelas A yang dipasang di jas sebelah kanan atas. Sebenarnya Tao juga bingung kenapa ia ditempatkan di kelas A yang notabenenya kelas unggulan. Huh, kakek tua itu memang benar-benar. Bakat apa yang dia lihat dari diri Tao? Yang pasti dirinya harus siap dibully jika teman-temannya mengetahui kalau dia tak punya bakat sama sekali.
Kemudian Tao kembali berpikir.
Apa bakatnya?
Makan dalam porsi yang banyak? Bukan.
Bermain game? Itu hobi.
Memasak? Itu juga hobi. Ia tak terlalu tahu banyak resep makanan.
Yang bisa dia andalkan hanya wajahnya dan tinggi badannya. Postur tubuhnya juga lumayan.
Wushu? Ini sekolah artis. Bukan sekolah beladiri.
Ugh, Tao bingung. Ia kembali menghela napas.
"Terlalu gugup di hari pertama sekolah?"
Tao terkejut. Kursi disebelahnya sudah ditempati oleh seseorang. Cowok tampan. Lagi.
"A-ah, iya... A-aku juga bukan berasal dari sini jadi... aku agak gugup..." Tao tersenyum sambil memegang tengkuknya. Kelihatannya pemuda itu mulai tertarik. "Oh? Kau berasal dari mana? Nampaknya kita akan satu kelas!" Dia juga menunjukkan pin kelas A nya kepada Tao. "Aku dari Qingdao, Cina. Aku dapat beasiswa dari seseorang, Lee..." Tao berusaha mengingat nama si kakek tua yang menawarkan beasiswa kepadanya.
"Lee Sooman?"
Tao mengangguk semangat. "Itu kepala sekolah kita! Wow, nampaknya kau sangat hebat sampai pak kepsek memberikan beasiswa kepadamu" Apa?! Jadi si kakek tua itu kepala sekolah SM Highschool? Dan beliau bahkan menempatkan dirinya di kelas unggulan! Tahu apa kakek itu tentang hidupnya?! "Pilihannya terhadap seseorang tidak pernah salah ataupun gagal. Kau punya bakat besar! Katakan kepadaku, apa bakatmu? Rapper? Vocalist? Dancer? Akting?" Tao hanya bisa tersenyum berat. Dia saja tidak tahu apa bakatnya. "Err... Itu..." Tao hanya bisa mengelus tengkuknya. Tak tahu harus bilang apa.
"Oh, ya. Aku Oh Sehun. Aku ini rapper. Hmm... aku sedang berusaha menjadi lead rapper di EXO, aku sedang bersaing dengan Chanyeol-hyung..." Ucap pemuda bernama Sehun itu sambil melipat tangannya di dada. EXO? Dia salah satu dari gerombolan cowok tampan tadi? "Oh, kau juga termasuk dalam kelompok cowok tampan itu ya?" Sehun mengangguk.
"Kami ini masuk ke sekolah ini bersama-sama, sebagai kelompok dance cover terkenal, EXO, dan berusaha untuk lulus dan debut di SM Entertainment. Ternyata kami belum terkenal sampai Cina..." Tao menganga. Wow, they must deserve more Headmaster attention. Mereka sudah berusaha keras untuk masuk kesini. Sedangkan Tao, tak punya bakat apa-apa bisa masuk sekolah terkenal ini dan masuk kelas unggulan. Dia merasa rendah diri. "Aku akan terus berjuang, ini impianku sejak kecil" ucap Sehun dengan percaya diri. Tao tertegun. Kurasa dia menemukan bakat yang tepat untuk dia pelajari.
"Sebenarnya, aku juga rapper. Mari kita berjuang bersama-sama!" Tao menepuk pundak Sehun. Sehun terdiam, lalu tersenyum. "Baiklah! Kau teman pertamaku di hari pertama sekolah, kalau kau butuh bantuan kau bisa bilang aku!" Tao mengangguk. Ia senang di hari pertamanya sekolah ia sudah mendapatkan teman yang tepat.
"""Setidaknya itu hal normal yang masih tersisa dalam hidup Tao"""
<<<Annyeong! Cuma mau berbagi cerita sedikit, kalau ff ini sebenarnya sudah author siapkan sejak pertama kali mendalami fandom EXO. karena uggh Tao is such a baby he needs more love. jangan lupa vote dan review nya uwu
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a Normal Life!
Non-FictionHai. Namaku Huang Zi Tao. Cowok asal Qingdao yang pindah ke Seoul karena iseng. Iya iseng. Iseng terima beasiswa. Orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun karena kecelakaan. Tidak ada yang mau membiayai hidupku. Lalu seseorang memberika...