"Uhhh... aku capek sekali..." Aku menggeliat diatas kasurku. Diluar sudah silau sekali. Ini jam berapa? Lirik laguku sudah selesai dan aku sudah memikirkan nadanya. "Kau sudah bangun? Aku mau pergi, jangan lupa kunci pintunya kalau mau keluar!" Baekhyun tampak rapi, sepertinya dia mau belanja lagi. Astaga, orang kaya memang, ya. "Hmmm..." aku hanya menggumam, berusaha mencari ponselku dan melihat jam.
Eh.
JAM 12.
EEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEH
AKU HARUS KE TEMPAT CHANYEOL
Aku beranjak dari kasurku kemudian buru-buru mandi dan keluar dari kamarku menuju studio sekolah. Aku berusaha lari lebih cepat. Sesampainya di depan studio, aku mengetuk pintu dan masuk dengan nafas terengah-engah. "Ah, Tao-sshi! Eh, kenapa kau berlari?" Aku duduk di sebelahnya sambil meletakkan buku notesku. "Ahh... Mian, aku tadi bangun kesiangan...." Aku menggaruk rambutku yang tidak gatal. Chanyeol hanya tersenyum. 'Oh tidak tubuhnya yang berkeringat membuatku...' batinnya dalam hati. Lalu dia berusaha menutupi kegelisahannya.
"Chan?" gila ini anak sukanya melamun. "E-eh? A-ah, kau sudah membuat liriknya?" Aku mengangguk semangat. "Aku bahkan sudah buat rancangan nadanya! Ayo kita buat!" Akhirnya kami berjibaku di depan komputer sambil merancang nada lagunya. Setelah 3 jam berlalu, kami selesai membuat lagu buatanku. "Aaah...akhirnya..." Aku meregangkan badanku. Lagunya terdengar sangat sendu. Aku membuat lagu ini dalam Bahasa jepang karena... yang terpatri di pikiranku hanya bahasa jepang. Semua siswa yang masuk ke SM Highschool harus bisa 4 bahasa, yaitu Inggris, Jepang, Cina, dan Korea tentunya. Pastinya mereka akan mengerti lagu yang kubuat.
"Melihat lirik tentang galaksi, aku jadi ingat Kris," ujar Chanyeol. "Oh, itu memang untuknya," dia terkejut. "Ha? Ke-kenapa kok bisa..." aku menjelaskan pertemuanku dengan Kris dan alasanku membuat lagu untuk dirinya. "Oh...seperti itu," lalu dia terdiam sebentar, kemaudian melanjutkan, "Kurasa dengan menjadi sahabatnya dia akan berubah menjadi orang yang lebih sociable," aku mengangguk tanda mengerti. "Baiklah, aku kembali ke kamarku, terima kasih Chan!" ujarku dengan penuh terima kasih. "Sama-sama. Aku senang bisa membantumu," Chanyeol teringat dengan sesuatu dan menahan tanganku. "Eh? Kenapa?" Chanyeol tiba-tiba memelukku.
Eh.
EH
A A A APA
KOK TIBA-TIBA
GW DUGUN-DUGUN GUSTI
"E-eh, Chan, kenapa?" Tanyaku dengan hati-hati. Andaikan aku perempuan, aku tak harus menyembunyikan rona pipiku. "Gapapa," kemudian dia melepaskan pelukannya dan melanjutkan, "Aku hanya suka bau shampoo yang kau gunakan! :D"
.
Gw kira apa.
MALU GW BLUSHING
"Ooh, aku pakai shampoo bau bunga mawar, sih..." Kataku dengan tawa awkward. "Kali-kali aku boleh kan cium rambut kamu?" Tanya Chanyeol dengan polosnya.
.
Memang benar kata Baekhyun kalau dia aneh.
"Boleh kok hehe" Ujarku. "Ya sudah, sana balik ke kamarmu," Aku akhirnya keluar dari ruangan studio yang penuh dengan keganjenan. Pas udah di gerbang sekolah, disebelah gw ada orang yang kayaknya mau masuk ke dalam bangunan sekolah juga. Pake masker sama kacamata item. Aku berhenti sebentar, mengamati orang itu dari belakang. Misterius. Apa dia maling? Ya masa penjaga SM bisa ngebolehin dia masuk secara cuma-cuma? Hih, tauk. Merinding aku. Aku cepet-cepet aja lari balik ke dorm.
~~
"Oi,"
Ada yang masuk. Seseorang dengan masker dan kacamata hitam. Oh, itu Kris. Saingan beratnya di kelas rap. "Ada apa, mau membuat lagu?" Dia melepaskan masker dan kacamatnya lalu duduk di sebelah Chanyeol. "Untuk pr. Lagu ini sangat spesial jadi biarkan aku saja yang membuatnya," Chanyeol menepuk pundak pria yang tingginya beda 3 centi dengannya. "Wow, ini pasti untuk seseorang yang special juga kan? Kau sudah mulai berubah bro," Chanyeol bertepuk tangan sebentar. Kris hanya diam dan mengerjakan lagunya.
"Hei, dan nampaknya kau punya satu teman baru,"
Kris terhenti. Bagaimana Chanyeol tahu tentang Tao teman barunya? Kris menoleh ke Chanyeol meminta penjelasan. "Tadi ada teman sekamar Baekhyun yang membuat lagu untuk pr masuk sekolah nanti, dan lagu itu special untukmu~" Kris tertegun. Hatinya berdegup kencang. "Katanya ia mau menjadi temanmu, kau terlihat sangat kesepian katanya," lanjut Chanyeol. Oh, ini berita baik bagi Kris tapi image nya terlalu buruk di mata Tao.
"Jangan bilang kau juga membuat lagu untuknya?"
Kris memilih diam. Chanyeol menghela nafas.
"Kau tahu, anak itu menarik, dan mungkin ini akan menjadi persaingan yang hebat," Chanyeol berbalik ke komputer yang lain sambal menyeringai. "Jangan kau lakukan sesuatu yang aneh-aneh padanya, tiang mesum!" ujar Kris sambil berusaha untuk fokus ke lagunya. Chanyeol hanya cemberut sebentar, lalu kembil menyeringai mengingat rencana yang sudah dibuatnya saat masuk sekolah nanti.
~~
>>> Annyeong! liburan sekolah 5 minggu ini author sempatan buat ngelanjutin ff ni, kebetulan lagi mood eheheh. Jangan lupa voment nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a Normal Life!
Non-FictionHai. Namaku Huang Zi Tao. Cowok asal Qingdao yang pindah ke Seoul karena iseng. Iya iseng. Iseng terima beasiswa. Orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun karena kecelakaan. Tidak ada yang mau membiayai hidupku. Lalu seseorang memberika...