Aku balik ke kamar lalu ngasihin eyelinernya Baek, lalu aku tiduran, berusaha nyari imajinasi. "Kamu kenapa, beb? Kok capek banget gitu ya abis ngelonte sama member EXO?" aku lemparin dia sama bantal. "Keknya yang lebih tepat dipanggil lonte kamu deh," Sehun udah nggak ada di kamar. Duh padahal aku butuh tempat inspirasi. Mau ke kamarnya aku dah capek. "Tidur aja dulu sana say, ngelonte emang butuh banyak energi,"
"Cod"
Akhirnya aku terlelap sampai bangun jam 2 malam. Astaga, aku melewatkan makan malam. Baekkie sudah meninggalkan omurice untukku. Aku membawa piringku ke balkon kamar. Angin malam sedang kencang. Aku melihat ke langit. Sayang sekali di Seoul aku tak bisa melihat bintang sama sekali karena polusi udara kota. Aku merogoh saku celanaku, dan menemukan sekotak plester bergambar galaksi.
......eh?
Keknya tadi aku cuma beli mie deh.
OOOOHHH
Tadi si Kris minta tolong pegangin aku ini pas perjalanan ke kamarnya. Yah malah kebawa. Balikin besok deh. Aku kembali mengambil sesendok omurice dan memakannya. "Hmm...galaksi?" aku mengingat kembali akan percakapanku dengan Kris.
"Aku suka langit malam. Di Guangzhou desaku masih banyak bintang yang terlihat, tapi di Seoul, sama sekali tidak ada bintang..."
AH
Ia memang suka dengan angkasa. Bintang di angkasa jika diperbesar memang terlihat bagus. Aku pun menyukainya.
AH (2)
GIMANA KALO AKU BIKIN LAGU TENTANG KRIS DAN GALAKSI
SIAPA TAU HATINYA TERSENTUH GITU KAN
"Oke deh, aku bakal buat lirik tentang galaksi dan Kris buat pr laguku!" Ucapku mantap. Aku melanjutkan acara makan ku, lalu mengambil notes untuk menulis lirik. Itu semua menghabiskan waktu sampai pagi. Yah, saking excited nya aku sampai tak merasa capek. Baekhyun sampai menggelengkan kepala melihatku tidak tidur semalaman. "Makanya, kalau bikin pr itu saat liburan, bukan pas mau masuk..." aku tak menyahut. Masih asyik di dunia mimpi.
Baek melihat buku tulisku. "....Galaxy..." dia tertegun. "Jadi kau benar-benar tertarik dengan anak itu, ya..." Baek tersenyum miris, lalu beranjak pergi ke dapur untuk membuat sarapan.
~~
"....Kris?" Suho kebingungan melihat Kris masih belum bangun. Padahal sudah jam 9 pagi, justru biasanya dia yang bangun jam 5 pagi dan membuat sarapan untuk dirinya dan Suho. Oh, dia ingat, Kris nampaknya belum membuat lagu untuk besok dikumpulkan. Anak ini memang suka meremehkan. Iya, dia memang tahu kalau Kris berada di urutan pertama dengan Chanyeol di kelas rap. Tapi... ah sudahlah. Suho beranjak pergi ke dapur, namun dirinya tergoda untuk melihat lirik lagu yang ditulis Kris.
"...Lucky? Jadi benar dia punya seseorang yang dia sukai? Astaga, ini revolusi dunia!" Suho terkejut bukan main. Akhirnya ada seseorang yang melelehkan hati Kris yang membeku. Kemudian dia teringat kembali akan sesuatu.
".....
Apakah ini untuk Tao?"
Suho merasa sesak napas. Dadanya berat sekali. Sejak kapan dia jadi selalu memikirkan anak itu? Kenapa rasanya hatinya tidak setuju jika Kris menyukai Tao? Walaupun dirinya tahu bahwa itu tidak wajar? Apakah dia juga berubah menjadi tidak wajar?
"Aish, jebal!" Suho memilih untuk memasak sarapan untuk pikiran dan perutnya yang sedang kosong.
~~
<<<Annyeong! hmm, selama ramadhan, auth ngetiknya dikit-dikit, soalnya lagi g ada passion :( Jangan lupa voment nya!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Just Want a Normal Life!
Não FicçãoHai. Namaku Huang Zi Tao. Cowok asal Qingdao yang pindah ke Seoul karena iseng. Iya iseng. Iseng terima beasiswa. Orang tuaku sudah meninggal saat aku berumur 12 tahun karena kecelakaan. Tidak ada yang mau membiayai hidupku. Lalu seseorang memberika...