18

5.2K 658 5
                                    

"Mau pergi naik bus? Kenapa tak denganku saja? Kita kan satu sekolah," kata Taehyung sembari berdiri bersender di mobil hitamnya.

"Naik bus lebih menjamin keselamatan. Kau kan hanya bisa kebut-kebutan di jalan," cibirku. Memang, aku selalu melihat dia kebut-kebutan di jalan. Bahkan kecepatan bus pun kalah dengan kecepatan mobilnya.

"Aku hanya mengendarai mobil dengan kecepatan 60km/jam, itu standar," balas Taehyung. Ia tak pernah merasa jika ia mengendarai mobil dengan kecepatan penuh seperti yang kukatakan.

"Standar apanya-" tuturku dengan sedikit cebikan.

Dasar aneh.

"Kau lama," gumam Taehyung dan kemudian menarikku dan memasukkan ku dengan paksa kedalam mobilnya.

"Yak! Kim Taehyung sialan-"

PUK!

Dia menampar bibirku kuat.
"Mulutmu. Jangan bicara kotor!" Omel Taehyung. Kupingnya terasa panas jika mendengar kalimat kotor yang keluar dari mulut seorang perempuan.

Baginya, laki-laki mengumpat itu hal biasa. Tapi, jika perempuan mengumpat? Itu sungguh mengganggu.

"Pria brengsek-"

PUK!

Lagi. Dia menampar bibirku, membuat emosiku memuncak dan hendak menyambar Taehyung dengan puluhan makian.

"Brengsek, sialan, bang-"
Bibir Taehyung yang hampir menyentuh bibirku membuat perkataanku terhenti.

Mungkin jarak bibirku dan bibit Taehyung hanya berkisar 0,7 cm. Tapi entahlah, yang pasti bibir kami hampir bersentuhan.

Aku segera mendorong Taehyung menjauh dan mengalihkan perhatian dengan segera memasangkan seatbelt.

"Aku bisa menciummu kapanpun kau berkata kasar di depanku, ingat itu," perkataan Taehyung bahkan terdengar seperti sebuah ancaman.

Bahkan bagiku ciuman sudah bagaikan bom yang siap meledak kapanku aku berkata kasar.

Highschool RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang