19

5.2K 621 12
                                    

Baekhyun tersenyum hambar saat Taehyung berkata jika ia sangat yakin akan memenangkan taruhan ini.

Entah kenapa sekarang Baekhyun malah menjadi tak rela.

Yang Baekhyun lakukan hanyalah diam dan merenung semua perkataannya beberapa minggu lalu. Taruhan bodoh yang ia buat malah membuat hatinya ngilu.

Bahkan ia memikirkan kembali kenapa ia malah memutuskan kisah cintanya. Padahal hatinya tak bisa berbohong dengan baik.

"Fei,"

Aku menoleh saat mendengar suara Baekhyun.

"Kurasa, kau sudah benar-benar melupakanku ya?" Tanya Baekhyun dengan senyuman kusut.

"Seperti yang kau minta,"
Bohong. Padahal aku belum bisa melupakan Baekhyun.

"Baguslah," kata Baekhyun dan kemudian segera pergi.

Seperti tak membiarkan Baekhyun pergi, aku segera menghantam pukulanku tepat di dada Baekhyun. Awalnya pelan, namun lama-lama berubah menjadi keras.

"Pria bodoh. Bagaimana bisa aku melupakanmu dengan cepat? Kau pria pertama yang masuk kedalam.hatiku," aku berbicara sembari memukulnya dengan kuat.

"Aku mengerti, tapi kita memang harus berpisah," ucap Baekhyun.

"Kau membuatku jatuh cinta, tapi kau juga yang membuatku sakit hati," marahku.

"Aku minta maaf," balasnya. Dan kuharap permintaan maafnya bisa membalut lukaku yang sudah kembali terbuka.

Tapi sayangnya, lukaku terlalu susah untuk ditutup sekarang. Bahkan plester permintaan maafnya tak bisa menutupi lukaku dengan baik.

"Fei, aku minta maaf," bisik Taehyung pelan dan lembut sembari merengkuh tubuhku kedalam dekapannya.

Aku hanya bisa menangis.

Highschool RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang