Titip rindu buat senja, ya...Barangkali, setelah melalui hari yang melelahkan, senyummu tak lagi menjadi pengobat segala lelah yang menumpuk di ruas-ruas tulang belakang.
Barangkali, jemarimu tak lagi mengisi ruang kosong pada tanganku yang terlalu capai menuliskan karya, denganmu sebagai tema dalam setiap baitnya.
Barangkali, aku tak lagi memesan 2 minuman, untukku secangkir kopi hitam pahit-pekat menenggelamkan, satu untukmu macchiato yang kau bilang sepertiku : manis diawal.
Barangkali, tiada lagi yang menjadi lawanku bertukar kisah, menghabiskan sore suntuk pada meja pojok kedai meneduhkan sesaat hujan badai mendera di jalan utama kota.
-Suf✒✒✒
Untaian ini dari kakak saya. Semoga nikmat saat atau sesudah membacanya :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Diksi
PoetryAda tumpukkan kata yang tak sempat tersampaikan Di sudut ruang sang perasa Maka, Bersuaralah...