BAB 7

621 26 0
                                    

Aku bahagia kamu terlihat sedih.

Aku sedih kamu terlihat bahagia.

Selamat kamu menang

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~''

Lakukan kegiatan seperti normal lagi kembali bersekolah, menghadapi suntikan lagi ahhh malas sekali. Memang jadwal kami kejuruan perawat dimana kelas satu kami difokuskan untuk ke materi. Dan jadwal kelas 2 adalah perbanyak praktik, dimana hampir setiap hari belajar bagaimana menyuntik, menginflus, pemeriksaan alat vital, belajar menensi, bagaimana merawat pasien dengan benar, personal haijin pasien (memandikan), perawatan jenazah dan masih banyak lagi.

Waktu pertama aku takut dimana kami mencari teman berpasangan untuk saling menyuntikkan dimana yang satu jadi perawat dan satu lagi jadi pasien. Semester selanjutnya kami akan melaksanakan PKL. Kita akan PKL selama 3 bulan, 1 setengah bulan di Wisma Asisi ( Pantijompo) dan 1 setengah bulan lagi di Klinik Permata. Siapa gak siapa harus siap. Sekarang aku sudah berubah menjadi aku yang lebih dewasa aku yang tidak penakut, tidak jijian namun tetap cinta kebersihan. Dan kesukaan ku sekarang adalah merawat orang yang sakit, aku bahagia, orangtuaku benar sekali memilih aku mengambil jurusan perawat. Dimana aku bisa membantu orang dalam proses kesehatan. Dari kecil cita-citaku ingin sekali menjadi guru dan sangat menghindari menjadi seorang dokter. Namun sekarang aku ingin sekali menjadi seorang Dokter.

Pembelajaran telah berakhir tepat jam 4 sore. Lelah, yah mungkin, namun aku tak ingin mengeluh tetap bersyukur dan jalani dengan ikhlas dan lillahita'ala.

"Assalamu'alaikum bun.."

"Wa'alaikum salam, udah pulang dek?"

"Udah bun, yaudah aku langsung ke kamar aja bun"

"Yaudah sana, mandi, terus turun makan dulu." Sambil mengelus puncak kepala aku yang tertutup hijab. Aku berlalu pergi ke kamar ku yang berada di lantai 2. Sudah tidak tahan ingin mandi badan serasa lengket. Laper lagi.

Akhir-akhir ini hujan sering turun mungkin sudah musim nya juga kali yahh. Membaringkan tubuh yang lelah beraktifitas di kasur empuk kesayangan dengan seprai hellokity. Meraih hanphone yang memiliki tanda di belakang handphone nya apel yang berbekas telah digigit berwarna gold. Entahlah ini kebiasaanya setiap malam dia pasti membuka album dan melihat foto dia dengan Rafi saat praktik SBK. Terlihat foto itu senyum bahagia Sri dan Rafi, Sri menggunakan seragam putih biru sedangkan Rafi menggunakan kaos hitam yang bertuliskan LIVERPOOL (klub bola kesukaan Rafi).

" Aku rindu Fi, selalu... !

apa kabar kamu disana? Aku tidak bisa menghubungi kamu Fi medsos ku semua dihapus." Aku menghapus semua medsos ku karena menurutku semua itu tidak penting dan bila aku menghubungi Rafi tak pernah sedikitpun kamu merespon. Aku selalu bertanya, apa benar kamu mencintaiku? Dan teringat akan memori itu.

Flashback on

Kegiatan TO telah selesai USBN pun telah selesai kami lakukan. Dan bagaimana hasilnyah?

Yah Rafi lah pemegang peringkat 1 yang mendapat nilai tertinggi dan aku anjlok banget aku di posisi peringkat 5 sumpah sedih banget, terpuruk, bahkan hampir setres. Aku terobsesi untuk medapatkan peringkat 1 lagi. Habis pengayaan aku pasti ikut les bahkan aku selalu pulang magrib karena harus mengikuti les. Aku setres banget sumpah, aku deg-degan banget ngadepin UN. Bahkan berdampak buruk bagi tubuhku. Aku sering begadang banyak belajar sampai setiap upacara aku pingsan karena suka begadang, berat badan yang menurun, wajah yang banyak jerawatnya. Aku sedih karena nilai aku selalu turun dan selalu kalah sama si Rafi. Dan mungkin sekarang kamu merasa menang dan bahagia. Bahkan saat itu Rafi sering chat aku lewat massanger tapi aku gak pernah ngerespon nya.

Tapi makin lama aku juga sadar bahwa aku gak boleh kaya gini ini sangat tidak terpuji. Aku kembali normal seperti biasa lagi aku sering becanda, tertawa lepas dan lebih nyantai lagi akan menghadapi UN. Dan dengan siapa aku becanda? yah sama dua sejoli itu ( Rafi dan Dena). Rafi suka bikin aku tertawa, tapi dia juga agak jahil dikit. Sering jambak hijab aku, sering copot-copotin balpoin aku, kalo aku mau duduk dia geserin ke belakang bangkunya yang berdampak aku jatoh. Namun semua itu membuat kami dekat, kadang dia menjadi orang yang baik sekali, bahkan dia minta maaf sama aku dan ingin berteman baik dengan ku. Kami juga sering chatan gak jelas.

Flashback of

Setitik air mata menetes. Saat ingatan itu kembali terngiang. Bahkan untuk membuka hati untuk siapa pun itu, aku gak sanggup. Kamu terlalu berharga bagiku Fi. Yang bisa aku lakukan hanya berdo'a yang terbaik untuk mu dan memandang foto kita berdua, foto yang pertama dan terakhir kita di foto cuman berdua. Akankah aku dipertemukan dengan mu kembali?

Apakah perasaanmu masih sama seperti ku? Atau bahkan kmu sudah melupakanku?

Dua tahun telah berlau dan perasaan ini semakin kuat. Masih menunggu mu dengan setia, yang tak pernah sedikitpun kamu meminta hal itu kepadaku untuk menunggu mu, tapi ini tumbuh dengan sedirinya tanpa aku inginkan. Bahkan hati, bibir, pemikiran, mereka semua saling bertentangan dimana hati ini ingin tetap mencintaimu, namun pemikiran ini berpikir bahawa dia telah pergi dia tidak akan kembali, dan bibir ini berucap aku tidak mencintainya aku tak ingin mencintainya. ini sakit!!! :'((((

Mengkhilaskanmu Karena-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang