BAB 13

503 20 0
                                    

Lagi enak tidur alarem handphone ku berbunyi. Aku lihat jam 03.00. Segera ku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi mengambil air wudu.
Setelah itu aku melaksanakan solat taubat dua roka'at, solat hajat dua roka'at, setelah itu baru solat tahajud dua roka'at. Setelah itu aku lanjut berdo'a kepada Allah swt.

" Ya Allah, terimakasih atas segala nikmat yang kau berikan kepada Sri. Sebenarnya Sri malu minta sama engaku ya rob, karena Sri sering banget buat dosa, tapi engkau tetap baik memberi nikmat sama Sri. Terimaksih ya Allah, kau memberikan kesempatan sama Sri engkau memberikan hidayah kepada Sri, bantu Sri dalam hijrah Sri memperbaiki diri Sri lebih baik dan tetap istiqomah. Ya Allah ampuni dosa-dosa Sri dan orangtua Sri. Semoga Sri bisa jadi wanita yang sholihah, berbakti sama orangtua, mudahkan lah setiap langkah Sri dalam menggapai mimpi dan cita-cita Sri, mudahkan juga Sri buat orangtua Sri bahagia.
Ya Allah, tadi siang ada yang bilang mau ngekhitbah Sri, siapa yang bilang nya, eh, tapi siapa juga yang Sri pikirin tuh orang nya. Sri inget terus sama Rafi Ya Allah. Sri gak tau harus gimana. Tunjukanlah jalan yang benar untuk hambamu ini ya Rob. Bila benar dia jodoh hamba maka dekatkanlah dan jika bukan jauhkanlah dan hilangkan rasa cinta hamba padanya. Tapi satu-satunya jalan kayanya Sri harus berusaha ikhlasin Rafi, karena Sri gak mau, Sri ngerasain kaya gini. Sri gak mau mencintainya, mengingatnya melebihi kepada engkau ya Allah. Sri gak mau terus- terusan berzinah pikiran, mikirin dia mulu. Maka dari itu Sri ikhlasin Rafi karena mu, karena engkau ya Allah. Semoga ini yang terbaik. Sri selalu percaya dengan rencana engkau ya Allah. Hamba pasrah. Robbana atina fiddunya hasanah wafil akhirotihasanah waqina 'azabannar. Aminnn..."

Yah hanya itu yang terbaik yang bisa aku lakukan, berbisik memohon kepada Rob-ku. Aku hanya bisa menceritakan semua nya sama Allah, karena tempat tebaik untuk menumpahkan semua keluh kesahku hanya kepadanya lah yaitu Allha Swt.

Aku lanjutkan dengan mengaji Al-Qur'an samapai nunggu adzan subuh. Kan gak mungkin tidur lagi, terus bangun kesiangan solat subuh.
~~~

Hari libur sekolah biasa hanya bediam diri dikamar. Tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk.

" Sri..Sri bunda buka yah pintunya." pinta bundaku.

" iyah bun, buka aja gak dikunci ko." jawabku.

"Sri, daripada diem aja dirumah ngurung diri dikamar, mending anter bunda yu ke supermarket buat belanja bulanan. Masa kamu tega biarin bunda sendirian belanja banyak." Ucap bunda ku.

" yah bundaa, aku males. Lagian kan ada bibi, biasanya jugakan bibi yang belanja bukan bunda." Jujur aja kalo libur gini mending diem enggak kemana-mana, menggunakan waktu dengan benar, mumpung lagi libur sekolah, jadi bersantai di rumah.

" Nah itu masalahnya Sri, bibi lagi pulang kampung, jadi harus bunda sendiri yang urus semua rumah. Ayolah anter bunda, kamu gak kasian apa?" Ucap bunda dengan memelas, kasian bunda. Tapi malesnya nanti kalo belanja, anaknya suka dilupain malah fokus belanja lagi, nanti aku juga yang bawa barang-barangnya, ahhh bundaa. Tapi akhirnya aku mau karena gak tega juga ngebiarin bunda belanja banyak sendiri. Lah kali aku anak durhaka.
~~~
Setelah sampai di Supermarket, akhirnya aku memutuskan tuk ikut. Bunda langsung ambil ini, ambil itu, pilih ini, pilih itu.

Tuh kan bener, lah anakanya di biaran sendiri ngedorong belanjaan banyak, berat lagi, bunda malah asik cari ini, cari itu, emmm sabar-sabar.

" biar saya bantu, sepertinya kamu kesulitan mendorong belanjaan sebanyak ini sendirian." Aduh aku kaget, siapa sih bicara tanpa assalamualaikum dulu langsung nyamber aja. Saat aku menoleh ke samping. Eh ternyata kak Deny lagi. Katanya kemaren bilang. Saya terkahir nemuin kamu. Tapi nyatanya.

" Maaf saya ingkar janji, saya gak sengaja liat kamu. Tadinya saya gak akan nyamperin kamu, tapi sepertinya kamu sedang kesulitan. Kamu belanja sebanyak ini?" Tanya kak Deny kepadaku.

" Iyah, ini bundaku lagi belanja bulanan, katanya mumpung lagi Diskon ." Kata ku.

"Yaudah, biar saya bantu. Sekarang mana bunda kamu Sri?" Tanya kak Deny. Eh, iyah bener bunda mana yah. Tuh kan bener, bunda suka lupa sama anaknya sendiri.

" Eh iyah, mana yah bundaku?" tanyaku bingung.

"Loh kok nanya saya, kan kamu daritadi sama bunda kamu."

" Iyah sih, tapi bunda kalo udah belanja suka lupa sama anaknya sendiri." jawabku dengan cemberut.

" Hahahah, kamu Sri lucu yah." Jawab kak Deny. Malah menertawakan ku. Ihh nyebelin yah.
" Yaudah, kita cari bunda kamu." Ajak kak Deny. Dan disetujui oleh aku.
~~~

"Bunda..." Teriak ku, ihh keterlaluan bunda, lagi milih-milih buah segar. Bundaku langsung menoleh padaku.

" kamu tuh teriak-teriak, dari mana aja." tanya bunda tanpa merasa bersalah anaknya di biarkan pusing mencari bunda, kayak anak kecil ilang ibunya.

" ini siapa?" tanya bunda kepada ku saat melihat kak Deny.

" oh ini bunda, kakak kelas aku namanya kak Deny." kak Deny menyalami tangan bunda.

" oh iyah, ganteng yah." ihhh bunda bilang apa sih malu-maluin sumpah.

" ah tante bisa aja" jawab kak Deny yang agak canggung.

" Lah emang bener." Jawab bundaku kekeh.

Mengkhilaskanmu Karena-NyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang