8

22 5 0
                                    

Seminggu berlalu terasa begitu cepat, tak ada hambatan yang begitu serius, semua berjalan lancar dalam mengerjakan soal ujian kenaikan kelas.

Semua murid tinggal menunggu raport hasil kerja selama 1 semester ini dibagikan. 1 minggu setelah ujian hari dimana setiap kelas mengirimkan tim futsal untuk di adu dengan tim dari kelas lain. Pemenangnya akan mendapatkan penghargaan.

1 minggu setelahnya adalah hari remedial bagi yang belum memenuhi kriteria kenaikan nilai minimum.

Setelah itu barulah raport hasil belajar siswa dibagikan.

Dan hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu bagi para siswa. Haru pembagian Raport. Disinilah pemeran utama kita sedang menunggu bosan berkumpul bersama teman-temannya yang sedang ribut soal makanan yang popular pada saat itu, Seblak.

"Leee, enakan juga Seblak Mami" suara Airi.

"Enggak, enak juga Seblak Bunda" suara Yanti.

"Yang paling enak tu Seblak Marikangen" suara Manda.

"Coba kalian coba seblak yang deket Pintex, disitu paling enak" suara Intan.

Begitulah suara-suara yang terdengar, malas mendengar semua suara itu, Srikandi nyeletuk.

"Enakan juga Seblak nya ibu aku, terrrr ... Pedas nya mantap" ucap Srikandi sambil bergaya ala-ala tukang pecut.

Tuk

Kepala Srikandi dijitak oleh Chandra.

"Ittai..." gumam Srikandi sambil mengelus kepala yang terkena jitakan Chandra.

"Chandra jahat"

"Iya ih"

"Biarin..."

"Woy ngaca dong... Yang aku omongin tu bener" sentak Srikandi tidak terima atas perlakuan Chandra.

"Iya juga sih... Tak apa-apa... Jitakan untukmu, adalah Bonus" ucap Chandra sambil memasang senyum lima jari.

"Awas bae... Tak bales siro(awas saja, aku balas kamu)" gerutu Srikandi sambil memasang bogem di depan wajah Chandra.

"Ciiieee"

"Cie cie... Priwit..."

"Prikitiew..."

Begitulah suara celetukan-celetukan selanjutnya, dan yang dituju adalah aku dan Chandra.

***

-Srikandi POV-

"Ciiieee"

"Cie cie... Priwit"

"Prikitiew.."

Apanya yang harus dicie-cie coba? Romantis aja nggak, apalagi lucu, gak ada lucu-lucunya.

Heran saya.

Malas menanggapi aku hanya diam kembali alam berkelanaku, seketika aku tersentak akn ingatan bahwa aku membawa handphone sekarang.

Aku memutuskan untuk membaca Fanfiction SasuSaku lewat internet di handphone ku hingga walikelasku masuk dan mulai membagikan buku Raport dan memberi sedikit Nasihat.

Setelah itu aku pulang dan mulai menikmati masa-masa liburanku yang menyenangkan di rumah.-_-

***

Diawal hari dalam minggu pertama liburan ini, aku dikejutkan karena adanya pesan masuk dari nomor tidak dikenal di handphone ku.

Kumembuka pesannya dan hanya berisi "hay". Menurutku ini tidak penting jadi tak aku balas.

Saat malam hari nomor tersebut tidak mengirimiku sms, melainkan menelpon ku, aku menghiraukannya, berkali-kali ponsel berdering aku tak mengangkatnya, saat panggilan yang entah ke berapa kalinya, aku memutuskan untuk mengangkatnya, pusing kepalaku mendengarkan gangguan dari nomor itu.

if (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang