Angin sepoi-sepoi pagi ini seperti menandakan bahwa cuaca hari ini tak panas, sudah jam 8 pagi namun matahari masih menyembunyikan sinarnya.
"Yang, sepertinya hari ini cocok buat kita jalan-jalan, nggak terlalu panas" Resky menatap harap pada Srikandi supaya menerima ajakannya.
"Res, jangan sayang-sayang ah. Enggak enak tahu!" Srikandi yang sedang menyiapkan sarapan menghiraukan tatapan Resky padanya.
"Ya nggak apa-apa dong, lagian sama istri sendiri" Resky cemberut. Kini Srikandi telah selesai menyiapkan sarapan dan duduk di seberang Resky, melihat Resky yang sedang cemberut, Srikandi menutup mulutnya menahan tawa.
"Yih, malah ketawa, jadi mau nggak jalan-jalannya sayang?"
"Baiklah Uda, Adiak mau" Resky mengernyitkan dahinya, belum paham dengan apa yang dikatakan Srikandi.
"Iyaaa... Aku panggil kamu Uda, dan kamu panggil aku Adiak. Imut kan!" Srikandi tersenyum genit, Resky tertawa.
"Hahaha, baiklah Adiak. Hari ini Adiak nak kamana?"
"Kamana saja Uda, tapi sabaiknya kita habiskan dulu sahaja sarapannya" mereka berdua tertawa bersama lalu mulai acara sarapan bersama untuk pertama kalinya bagi mereka sebagai pasangan.
***
_Srikandi POV_
Hari ini adalah hari pertama kehidupan baruku bersama Resky, setelah sarapan kami berencana untuk jalan-jalan, tak pernah terpikir sebelumnya olehku Resky mengajakku untuk jalan-jalan. Rasa senang dihati ini namun aku merasakan ada sesuatu yang akan terjadi.
Aku tak tahu namun aku berharap semoga bukan hal buruk.
"Dik" Resky mengelus pucuk kepalaku. Aku tersadar ternyata aku sempat melamun. Makanan Resky kini telah habis dan melihat makananku ternyata masih setengah.
"Kamu lelah? Apakah kita tunda saja jalan-jalannya–"
"Tidak, aku tidak apa-apa Uda. Tadi aku hanya berpikir ingin jalan-jalan kemana" aku mencoba tersenyum.
".ooo, aku punya ide, bagaimana kalau kita membeli es krim lalu duduk-duduk di taman?"
"Ide bagus Uda. Baiklah, Uda siap-siap sana, aku akan menghabiskan makananku dulu"
"Ok, tapi bagaimana dengan piring kotornya?"
"Kan itu sudah tugasku, Uda. Sebagai istrimu" aku mengedipkan sebelah mataku, Resky tertawa lalu mencium pucuk kepalaku setelah itu dia pergi untuk bersiap-siap.
Aku bergegas menghabiskan sarapanku, setelah itu mencucinya lalu siap-siap juga untuk hari ini.
Aku dan Resky lalu pergi ke taman, taman yang saat itu Resky menemukanku dalam keadaan pingsan juga taman tempatku dan Chandra... Yah... Aku jadi teringat Chandra. Ngomong-ngomong saat resepsiku kemarin Chandra tak ada, dia tak datang, walau hanya menampakkan diri barang sedikit saja. Ada apa dengannya? Apakah ada masalah?.
Aku akan menanyakan hal ini nanti pada Intan. Saat ini adalah bukan waktu yang tepat, hari ini waktunya untukku dan Resky.
Aku duduk di kursi tan, sedangkan Resky dia pergi ke minimarket terdekat untuk membeli es krim. Cuaca hari ini sepertinya akan turun hujan.
Tak lama kemudian Resky samapai membawakan 2 es krim cup.
"Ini, tuan putriku" dia menyerahkannya padaku tak luntur senyumannya dari wajahnya. dulu aku sangat menyukai senyuman itu.
Resky duduk di sampingku, mulai memakan es krimnya, aku pun melakukan hal yang sama.
Resky membuka ponselnya, mungkin ada panggilan atau apa, saat melihat notifikasi dia seperti terkejut. Dia melirikku dengan mata yang membulat ketakutan. Aku hanya menatapnya dengan pandangan bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
if (END)
Random"Eh anak SD, jawaban nomor 12 apa?" "Eh anak SD duluan ya" "Eh jangan gitu dong, syaratnya mudah kok kamu cukup menuliskan nomor teleponmu saja di sini " "Aku suka kamu Srikandi Nandira" "Jika ini takdir aku ikhlas akan dirimu" Ini cerita pertama...