Prolog

259 23 7
                                    

"Selain menyanyi dan mendengarkan musik, melihat langit kota Surabaya juga adalah hobiku. Tapi ini mungkin menjadi yang terakhir kalinya... Surabaya, besok malam mungkin aku akan melihat langit kota yang lain. Tidakkah kau cemburu? Maafkan aku, tapi sungguh ini bukan kehendakku." ucap Aeleasha sendu sambil bersandar di kursi balkon rumahnya.

****

Niana Aeleasha, seorang gadis belia berumur 17 tahun yang masih SMA kelas dua. Ia berhati lembut, polos, humoris dan jujur seperti arti namanya. Tak heran membuatnya disukai banyak orang dan memiliki banyak teman. Menyanyi dan mendengarkan musik adalah hobi terberatnya hingga sekarang. Bahkan katanya jika musik adalah gitar, maka ia akan menjadi senarnya agar sebuah musik tetap dapat tercipta darinya. Dulu, ia sangat bercita-cita menjadi seorang pencipta musik yang terkenal. Tetapi seiring berjalannya waktu, sepertinya ia mulai melupakan cita-citanya tersebut. Dan sekarang, sepertinya Aeleasha mulai gemar menulis kata-kata puitis dan semacamnya.

Aeleasha sangat terkenal akan kehumorisannya. Tapi sejujurnya, Aeleasha tidaklah sehumoris seperti yang orang lain fikir. Justru kepolosannya lah yang membuatnya terlihat sangat humoris dan berbeda dari teman-temannya yang lain. Maka tak heran pula, ia sering mendapat julukan "bintang" oleh teman-temannya dikarenakan ia selalu bersinar dimanapun ia berada.

Tapi, sejak dua hari yang lalu, si bintang Aeleasha dibuat sedih oleh keputusan kedua orangtuanya. Dimana mereka memutuskan akan pindah ke Jakarta dan menetap disana. Aeleasha dibuat sedih sekaligus bingung. Sedih karena harus meninggalkan kota kelahirannya dan bingung memikirkan cara bergaul dengan anak Jakarta itu bagaimana. Takut, deg-degan, malu, dan rasa tak percaya diri mulai menyerang dan menghantui dirinya.  

AELEASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang