Chapter 8

40 4 0
                                    

"Ma, aku berangkat yaaa?"

"Gak nunggu Azka?"

"Gak Maaaah. Buru buru soalnya."

"Ehhh naik apaannn?" Teriak Rahma dari dalam rumah yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.

"Gak tau Mahhh." Aeleasha berjalan terburu buru menuju pagar rumahnya.

"Masa gak tau?" Teriakan Rahma terdengar lagi dari dalam rumah yang dihiraukan oleh Aeleasha.

"Ngapain sih?" Ucapnya spontan pada seorang pria yang sudah menunggunya di depan pagar dengan motor besarnya.

"Pagi Aeleasha." Ujarnya dengan memasang senyum.

"Ngapainnn???"

"Mau jemput kamu."

"Ya kan gila aja subuh subuh sms masuk spontan bilang mau jemput aku. Dapat nomor aku darimana?"

"Ya ada deh. Mau berdiri aja apa naik nih?"

"Gak usah deh ya. Kamu duluan aja. Aku sama abang aku aja."

"Yaudahlah kalau gitu." Ucap Danar pasrah lalu turun dari motornya dan berjalan masuk menuju pintu rumah Aeleasha.

"Ehhhhh mau ngapain sih? Itu rumah aku."

"Ya emang rumah kamu. Yang bilang rumah aku siapa? Eh tapi doain aja nanti aku bisa tinggal disini."

"Apaansi? Pengen ngapain?"

"Mau masuk tanya ke abang kamu. Dia masih lama atau nggak. Kalau masih lama yaudah kamu sama aku aja." Mendengar apa yang dikatakan Danar barusan, tanpa aba aba Aeleasha langsung saja mengambil sendiri helm yang ada di motor Danar.

"Yaudah, jalan." Ucapnya pasrah.

****

Satu sekolah kini sedang heboh. "Danar Prasaja dan Niana Aeleasha berangkat sekolah bersama." Kalimat ini yang sedang heboh dikalangan siswi di sekolah Aeleasha.

"Ale sumpah demi apa kamu jadian sama idola aku." Tanya teman sekelas Aeleasha heboh yang membuat Diva mendengus pelan.

"Yang pacaran siapa sih. Aku tadi kebetulan aja ketemu di jalan."

"Beneran ketemu di jalan?"

"Gak lah pasti di jemput di rumahnya. Gile lo." Ucap sebuah suara tanpa menampakkan wujudnya. Tapi jelas sekali suara itu milik Jevin.

"Naik motornya kak Danar rasanya gimana sih?" Tanya salah satu teman kelas Aeleasha.

"Kak?"

"Kak?" ucap teman Aeleasha bertanya kembali.

"Kak?" Adit yang barusaja lewat masuk di pembicaraan heboh mereka.

"Aku nanya, kok kak?"

"Yaiyalah. Dia kan kakak kelas kita."

"Seriusan?"

"Masa sih gue boong." Ujar Adit yang kemudian berjalan menuju kursinya.

"Div, Danar kakak kelas kita?" Senggol Aeleasha pada Diva yang masih seakan tak percaya.

"Iya Aeleashaa, dia itu kakak kelas kita."

"Duh untung kamu cantik yaa, coba nggak." Jevin yang menyimak pembicaraan mereka berusaha masuk meskipun ia tahu Diva sedang tak ingin bicara padanya.

"Kok gak ngasih tau sih?"

"Ya kan aku kira kamu udah tau."

Sementara Aeleasha sibuk sendiri dengan fikirannya, tiba tiba Diva membuyarkannya.

AELEASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang