Chapter 9

31 1 0
                                    

Ponsel Aeleasha bergetar beberapakali saat ia mencoba untuk tertidur dan ini jelas mengganggunya.

"Siapa sih orang penting yang menelfon larut malam gini?!" Gerutu Aeleasha terbangun sambil mencari letak ponselnya di bawah bantal.

"Halo?"

"Malam..."

"Ya? Dengan siapa?" Suara serak Aeleasha terdengar.

"Besok mau aku jemput lagi gak?" Kalimat ini membuat Aeleasha berfikir.

"Kak Danar?" Ia melihat sejenak layar ponselnya untuk memastikan. "Nomor baru lagi?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Soalnya aku tau kalau kamu gak bakalan ngangkat telfon aku kalau pakai nomor yang kemarin. Eh tapi tunggu dulu. Kak? Tumben banget manggil aku kakak."

"Soalnya baru tau kalau Kak Danar itu senior."

"Yaudah gak penting. Yang penting sekarang, kamu besok aku jemput lagi ya."

"Gak usah. Aku besok gak sekolah."

"Kenapa?"

Tut tut tut

Tiba tiba saja ia teringat akan apa yang telah terjadi di taman tadi sore. Ia pun segera menutup telfon sebelum pembicaraan mereka semakin panjang. Dan tak lama kemudian, ada sms masuk yang membuat ponselnya bergetar kembali.

"Kenapa? Gak mau ketemu sama aku?"

Aeleasha mengerutkan kedua alisnya, "Sumpah demi apa nih orang bisa baca fikiran atau apa ya. Plis jangan teror dong. Ntar aku jadi suka." Ucap Aeleasha kesal sambil mematikan ponselnya lalu kemudian melanjutkan tidurnya.

****

"Aeleasha, kamu udah bangun? Itu ada temen kamu di luar." Rahma berusaha mengetuk ngetuk pintu kamar Aeleasha yang masih terkunci rapat.

"Siapa ma?" Sahut Aeleasha dengan suara seraknya dari dalam kamar.

"Gak tau. Mama lupa nanya namanya. Buruan gih, kasian dia nunggu."

"Siapa sih?" Aeleasha membuka pintu dan mengejutkan mamanya yang sedari tadi telah berdiri disitu.

"Ya ampun ngagetin aja. Mama bilang mama gak tau namanya."

Aeleasha pun lantas berjalan keluar dari kamarnya tapi ditarik masuk lagi oleh Rahma.

"Yakin mau keluar? Model kamu kayak gini?" Ucap Rahma memperhatikan anaknya ini dari atas hingga bawah.

"Diluar Diva kan? Dia pasti ngerti kok penampakan cewe baru bangun tidur itu bagaimana." ucapnya tak karuan. Wajar saja, ia masih dalam setengah sadar.

"Diva itu cowok atau cewek sih? Ini masih pagi loh. Jangan bikin asam lambung mama naik nih Lia." Maklum saja Rahma dibuat pusing oleh teman anaknya. Sebab semenjak pindah di Jakarta, Aeleasha belum mengenalkan satu orang pun temannya kepada mamanya.

"Ya cewek lah ma."

"Itu diluar cowok." Ucap Rahma singkat lalu berjalan menuju dapur. Mendengar apa yang dikatakan mamanya, sepertinya asam lambung Aeleasha lah yang akan naik pagi ini.

"Yaelah." Ia mendelik sebal sambil berjalan menuju kamar mandi.

****

Di ruang tamu saat ini terdengar dua suara pria yang sedang asyik bercerita. Siapalagi kalau bukan Azka dan Danar. Hal ini membuat Aeleasha yang ingin keluar menghampiri Danar mengurungkan niatnya dan tetap berdiri di balik tembok ruang tamu yang tidak terlalu besar. Sebab ia takut Azka akan meledeknya.

AELEASHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang