• One : Depresion •

2K 162 16
                                    

Derap langkah cepat terdengar di jalanan aspal tersebut. Ia berjalan dengan tergesa-gesa dan kecemasan yang terukir di batinnya. Dia menggenggam ponsel yang berada di tangan kanannya dan satunya lagi ia membawa kunci.

Berulang kali ia menggerutu dan terus saja mengumpatkan beberapa kata tidak pantas terdengar bagi yang berumur kurang dari 19 tahun alias 🔞.

"Aish,"

Setelah sampai di depan pintu, ia segera masuk ke dalam dan tampak anak remaja yang lebih muda darinya menunjukan ekspresi khawatir sambil menunjuk sebuah pintu yang tertutup rapat.

Paham dengan gerakan tersebut, ia segera membuka pintu tersebut dan beberapa saat akhirnya pintu terbuka.

"Astaga," kata dia sambil melihat kondisi ruangan tersebut yang sungguh berantakan.

Mereka terburu mendekati tubuh seorang pemuda yang tergeletak di lantai dengan obat-obatan berceceran kemana-mana hingga terpisah oleh wadahnya juga. Salah seorang dari mereka merapikan tempat tidur lebih dahulu kemudian membantu yang lain membopong tubuh pemuda itu ke atas.

Tak lupa mereka membukakan baju untuknya karena pemuda itu memakai pakaian cukup pengap dan melonggarkan sabuknya.

Jung Jaehyun—dia adalah seseorang yang baru saja mendapat telepon dari adik tirinya saat tau kalau sahabatnya mengunci pintu dari dalam dan tak ada suara saat anak itu mengetuk pintu berulang kali. Adik tirinya itu bernama Na Jaemin.

Kekhawatirannya terus melanda saat Jaemin juga memperlihatkan wajah pucatnya karena anak itu belum makan dari semalam, karena pria yang memberinya tumpangan tempat tinggal sedang depresi dan ia sedang krisis uang.

Dan sahabat Jaehyun itu bernama Jeon Jungkook.

"Mau menghubungi dokter saja, kak? Kak Jungkook terlihat butuh perawatan," ujar Jaemin hendak mengambil ponselnya untuk menghubungi rumah sakit tapi tercegah oleh tangan Jaehyun yang menahannya.

Jaehyun menggeleng dan berkata tegas, "Jangan! Dia trauma dengan dokter. Jangan membuatnya semakin trauma."

"Tapi kak-"

"Tak ada tapi-tapian. Bersihkan kamarnya. Kakak akan memasakan makan malam untukmu dan dia."

Setelah berkata seperti itu, Jaemin segera membersihkan kamar Jungkook yang nampak seperti kapal pecah dengan banyaknya baju berteteran di lantai bahkan sampai ke atas lemari. Bahkan obat-obatannya juga berhamburan jauh.

Jaemin baru menginap di rumah Jungkook satu hari harus berhadapan dengan perilakunya yang tak terduga. Padahal ia mengira sahabat kakaknya itu orang yang tenang dan lembut, ternyata bisa emosi dan mudah depresi.

Untuk sedikit info, Ibu Jaemin menikah dengan Ayah Jaehyun. Kedua orang tuanya sekarang sedang ke Orang tua Ayah Jaehyun yang sedang sakit di Swedia dan memutuskan menetap hingga mereka sembuh meninggalkan anaknya di Korea.

Jaehyun yang sedang bersekolah jauh diharuskan merawat Jaemin, tetapi karena sekolah Jaehyun jauh dan pemuda itu menetap di sebuah kost-kostan membuatnya terpaksa menitipkan adik tirinya di Apartemen Sahabatnya yang kebetulan masih ada kamar kosong setelah mendesaknya berulang kali.

Berulang kali Jaemin menghela nafas merasa pekerjaannya tak selesai-selesai karena saking banyaknya baju Jungkook. Selain memungutinya, ia juga melipatnya rapi agar lebih mudah tertata dan tersimpan di lemari.

Melihat wajah Jungkook ada sedikit rasa kasihan Jaemin padanya, bagaimanapun merasa kehilangan ia sudah pernah ketika Ayahnya meninggal dunia dua tahun yang lalu.

Setelah beberapa saat akhirnya pekerjaannya selesai dan ia segera menghampiri kakaknya yang sedang berada di dapur melakukan kegiatan memasak makanan.

Another • 전 정국 • ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang