Spin off - Die

621 83 0
                                    

Sebuket bunga mawar putih sudah dipegang oleh Jungkook —yang sekarang sudah mengenakan baju serba putih khas seseorang akan ke makam. Ada juga sebuah surat darinya yang ia tulis sendiri gambaran rindunya seorang adik pada kakaknya.

Ditemani dengan sahabatnya, Jaehyun —yang sama dengannya— mereka akan segera berangkat ke makam setelah mampir ke toko bunga yang berada di sepanjang perjalanan.

Kalau dipikir-pikir, banyak sekali fakta yang baru-baru yang mereka tau satu sama lain. Kejutan kehidupan? Bisa jadi.

Perjalanan yang membutuhkan waktu 15 menit itu setelah dari toko bunga akhirnya sudah terhenti. Sebuah pemakaman elit di kawasan Seoul yang begitu terawat dan terlihat rapi karena hanya orang-orang tertentu yang bisa dimakamkan disini termasuk kekasihnya, Park Haera.

Langkah kaki Jungkook berjalan menuju makam kakaknya, Na Yisan yang berada di pertengahan makam lainnya, berbeda dengan Haera yang berada di samping dekat perbatasan.

Langsung saja buket bunga itu ia letakan diatas makam yang sudah berumput dengan rapi, dan sebuah batu nissan berulisakan 'RIP Na Yisan, 22 Agustus 2007' yang artinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

"Annyeonghaseyo, nuna-ya. Tahun ini aku baru mengunjungimu, maafkan aku.." Nada bicaranya terdengar getar, tapi sebisa mungkin agar bisa terdengar normal.

Jempol yang menempel nisan itu mengusap pelan nama kakaknya itu. "Apa kau bahagia disana? Maaf kalau Kak Junhyung tidak bisa ikut, tapi aku berjanji akan membawanya kesini secepatnya."

"Apa kakakmu ini..."

"Iya, dia hanya anak yang ayah dan ibuku adopsi sebelum aku dan kak Junhyung lahir."

Kembali, Jungkook berfokus pada makam di hadapannya ini. Ia sedih karena sekarang sudah kehilangan dua orang yang ia cintai, Kak Yisan dan juga Haera.

"Aku rindu kakak saat tersenyum. Aku heran kenapa kakak masih bisa tersenyum disaat alat-alat itu terpasang banyak ditubuh kakak? Kenapa kakak masih saja mengelusku sementara tangan kakak mulai melemah? Kenapa? Kenapa?"

Setetes cairan bening kristal menetes di atas makam, kesedihan tak dapat terbendung kembali. Ia benar-benar rindu sosok Yisan yang dulu selalu mengajarinnya menari, menyanyi dan beberapa mata pelajaran. Semua begitu hilang sekejap ketika Jungkook kembali sepulang sekolah, rumahnya sudah penuh dengan orang-orang yang sedang menangis duka.

Seperti sebuah batu yang menghantam ke dirinya, tubuhnya langsung melemas dan seketika pingsan mendengar kabar begitu menyayat hati itu. Bahkan dua hari ia tidak bisa tidur dengan nyenyak.

Sebuah tangan menepuk-nepuk bahunya pelan seakan memberikan kekuatan untuk mendorongnya kembali bersemangat menjalani hidup dan bangkit dari keterpurukan lampau, termasuk kematian seseorang yang merupakan keluarga kita sendiri.

"Kuatlah, aku akann selalu di sisimu."

Ia mengangguk pelan, kemudian bangkit dari sana. Perlahan langkahnya menuju ke makam lain, yang tak jauh dari makam Yisan.

Batu nisan itu masih terlihat baru sekali, sebuah foto berbingkai membuatnya ingin menangis kembali. Kekasihnya yang sudah tiada, membuat ia merasa sangat bersalah. Harusnya ia tau sejak awal kalau Haera tak akan bisa hidup lama tapi batinnya menolak.

"Haera-ya, tenanglah di alam sana.. Dengan kakakku," Jungkook kembali menitikan air mata tapi tidak banyak. Sudah sesak ia menangis di depan makam sang kakak, ia tak mau lebih surut lagi.

Kepalanya bergerak ke depan, bibirnya menyentuh batu nisan yang berlambangkan salib di depannya, dan ibu jarinya mengusap nama yang tercetak di sana.

Bunga lili berwarna putih terakhir ia letakan. Badannya yang sepertinya susah untuk pergi terpaksa harus bangkit. Jaehyun membantunya.

"Semoga, kita bertemu lagi. Di alam sana."

TBC

Maaf ya lama update😁😂 ini malah jadi Spin-off. Akibat ide mentok gara-gara tugas sekolah :( semoga idenya gak ilang lagi.

Another • 전 정국 • ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang