• Thirteen : Unbelieve •

583 80 0
                                    

Nayeon memutar bola matanya malas ketika mendengar segala kebacotan Dahyun yang sama sekali tidak dimengertinya. Iya, Dahyun dengan segala bahasa aliennya.

"Udah? Capek nih kakak dengernya," keluh Nayeon.

"Hehe, maaf. Biasa," kata Dahyun sambil menampakan cengirannya.

"Kakak mau ke perpustakaan, nanti bilang ke Jisoo kalau bukunya ada di laci," pesan Nayeon kepada Dahyun agar tidak lupa.

"Siap!"

Dahyun pergi dari sana. Keduanya berjalan dengan berlawanan arah karena perpustakaan terletak di ujung yaitu dekat gudang sekolah tapi tidak terlalu di belakang.

Seketika bulu kuduk Nayeon merinding. Firasatnya aneh, seperti ada yang mengawasinya dari tadi. Tapi tempat tersebut memang agak sepi —hanya berisi beberapa murid yang sukanya membolos saja dan tidak peduli siswa atau siswi lain yang lewat.

Saat di persimpangan koridor ke-dua, dia dikejutkan oleh kehadiran seseorang yang selalu ia hindari selama ini semenjak kejadian kala itu.

Kang Daniel —sang mantan pacar yang paling bangsat menurutnya.

Nayeon berdecih melihat pemuda itu nampak tersenyum manis dan hangat kepadanya, atau mungkin senyum licik yang tersirat? Yang jelas tak ada kata tulus dalam sorot mata pria yang memiliki gigi kelinci itu.

"What you want?" tanya Nayeon to the point, ia tidak suka situasi seperti ini.

Daniel dengan senyum tadi berubah menjadi smirk yang menakutkan menjawab, "I want you, Im Nayeon."

"Ck," Nayeon berdecak. "Aku? Apa belum puas bagimu untuk membuatku menderita setelah kau berselingkuh di Club kala itu? Menjijikan."

"Lalu, bagaimana denganmu?"

Daniel semakin mendekat kepada Nayeon hingga jarak di antara keduanya menjadi tipis. Punggung Nayeon menabrak dinding di belakangnya karena refleks mundur. Sial!
Posisi mereka semakin bertambah tidak karuan sekarang. Nayeon ingin segera kabur saja rasanya.

"Kau bukannya tinggal dengan laki-laki yang kau tak kenal sebelumnya? Ah, siapa namanya? Jeon Jungkook? Wow, kau bahkan lebih parah dariku. Apa kalian melakukan hal lebih? Misal berhub—"

PLAK!

Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Daniel oleh tangan kiri Nayeon. Emosinya meluap.

Kenapa Daniel terlalu berpikiran lebih jauh mengenalnya? Bagaimana bisa dia mengenal Jeon Jungkook yang menolongnya dari petugas razia kala itu? Dan kenapa pria itu berpikiran akan dia sebagai wanita murahan?
Benar-benar menyebalkan.

"Jaga ucapanmu! Aku dengannya hanya teman. Lagipula, apa kau tau banyak tentangku? Tidak bukan? Jadi jangan sok tau," kata Nayeon menepis omong kosong Daniel.

"Dan asal kau tau, kalau yang tinggal disitu bukan hanya dia. Bahkan aku sudah kenal salah satu keluarganya, kenapa? Kau masih mau merendahkanku? Dasar mata keranjanhg, playboy. Harusnya aku tau bahwa menerimamu sebagai seorang pacar padahal statusmu adalah playboy kelas kakap adalah kesalahan terbesar," lanjut Nayeon, tangannya mengepal menahan emosinya yang benar-benar tertahan.

Wajah cantiknya kini ia palingkan ke samping. Tanpa sadar cairan bening kristal mengalir dari pelupuk matanya dan jatuh ke baju. Persetan dengan nama Daniel! Ia sudah mencap pria itu sebagai orang yang paling ia benci.

Daniel dengan tangan kuatnya mengambil dagu Nayeon dan mengarahkan wajah itu ke hadapannya dengan kasar. Masih dengan senyum miring yang meremehkan khasnya.

"Oh ya, bagaimana dengan tidurmu? Apa aku masuk ke mimpi burukmu terus?"

Mata Nayeon membulat. Kenapa Daniel bisa ta—

"Selamat, selama ini kau sudah masuk ke dalam rencanaku untuk membuatmu menderita. Dan aku hanya punya rencana satu lagi. Nikmati waktumu sebelum itu terjadi," kata Daniel.

"Brengsek!" umpat Nayeon dengan keras.

"Of course. Oh, you wanna to fuck of me? I will— ah! you naughty girl!" Daneil pura-pura kesakitan saat Nayeon memukul dadanya.

"Sekkia!" [Bahasa kasar dari Korea]

Merasa jengah terus diumpat terus menerus, Daniel membungkam mulut Nayeon dengan bibirnya. Otomatis Nayeon semakin terkejut dan semakin memberontak kala Daniel menahan kedua lengan dan juga mengapitnya.

Shit! Posisi apa mereka ini?! Jujur, Nayeon merasa sangat tidak nyaman dengan hal ini, terlebih pada mantan pacar yang sangat bajingan ini menurutnya.

Daniel melepaskan tautan mereka dan badannya bergerak menjauh setelah melihat bibir Nayeon membengkak karena ulahnya. How the sweet lips girl. Benar-benar manis rasanya bibir Nayeon.

"Sampai jumpa nanti, aku menunggumu beberapa hari di taman indah," tanpa dosa Daniel pergi menjauh.

ㅁㅁㅁ

"Kak, Jaemin mau ke rumah Jeno. Mau minta salinan tugas. Ponsel Jeno rusak soalnya," ijin Jaemin.

Jungkook yang sedang membaca majalah hanya mengangguk dan melanjutkan memakan chookies enak kesukaannya.

Jaemin langsung ke luar dari rumah Jungkook.

Hanya beberapa menit kemudian, terdengar suara kegaduhan dari arah luar. Mendengarnya begitu berisik, Jungkook memutuskan untuk keluar dan memastikan apa yang sednag terjadi.

Matanya membulat ketika ada peristiwa yang membuatnya tercengang.
Nyaris, ia hampir jatuh duduk dengan lemasnya melihat orang tersebut berlumuran darah di hadapannya kini.

Jung Jaehyun kecelakaan.

TBC

Beberapa chapter lagi tamat! Ayo ramaikan FF ini ya guys.

Oh ya, ayo berteman di IG : Ahnchoco_ofc

Itu buat khusus FF guys, yang mau follow dan follback boleh.

See you→←

Another • 전 정국 • ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang