• Three : Begin •

965 136 8
                                    

"Jangan membuatku jatuh cinta."

Kalimat itu terdengar jelas di telinga Nayeon dari mulut Jungkook. Entah bagaimana rasanya aneh sekali dengan syarat terakhir, seperti Jungkook memiliki sesuatu kelam tentang cinta di masa lalu.

Tapi, ia harus memenuhi segala persyaratan agar bisa mendapatkan tempat tinggal gratis tanpa membayar karena Jungkook-lah yang membiayai segala kehidupannya.

Nayeon menghela nafas kemudian tersenyum simpul. "Baiklah, aku akan memenuhi syarat terakhirmu. Tapi.. bisakah kau membelikanku baju? Di tasku hanya ada laptop, seragam sekolah dan juga buku pelajaran saja," ujar Nayeon.

"Itu mudah. Nanti aku belikan, sementara ku pakai baju sepupuku dulu. Ada di kamar tamu," jelas Jungkook.

"Tapi tunggu, kau masih sekolah? Berarti kau sekolah di Hanlim Art School? Dengan si Daniel itu? Ck," lanjutnya saat baru menyadarinya.

Nayeon mengangguk lalu berkata, "Tentu saja. Kau pikir aku putus sekolah? Huh, aku bersekolah juga dengan beasiswa. Di sana mahal!"

"Oke-oke. Aku tidak akan berkata lagi. Sebaiknya kau cepat masuk sebelum orang lain lihat," titah Jungkook mendorong badan Nayeon masuk ke dalam.

Kemudian pintu ia tutup rapat-rapat dan menguncinya. Di dalam Jungkook menunjukan dimana kamar Nayeon, dan saat Nayeon masuk ke kamarnya ia terpukau melihat kamarnya begitu luas walaupun hanya kamar tamu. Bahkan ada meja belajarnya juga.

Ini dua kali lebih dari kamar kost-ku dulu, batin Nayeon.

Jungkook membuka lemari berukuran sedang dan memperlihatkan baju sepupu perempuannya yang pernah menginap beberapa waktu yang lalu. Masih cukup bagus.

"Ini akan jadi kamarmu. Di apartemenku hanya terdapaat empat kamar saja. Ya, ini tak sebesar dengan Apartemene umum di luar sana, tapi ini luas dan juga mewah," kata Jungkook sedikit terdengar membanggakan dan sombong.

Tak apa sih, ini 'kan apartemennya bukan? Wajar saja. Tapi Nayeon akui memang benar. Ini Apartemen kecil dengan desain yang agak berbeda dengan yang lain.

Apartemen tersebut dibangun oleh Ayahnya untuk kehidupannya di Korea selama mereka masih sibuk di Amerika Serikat. Lebih mirip seperti rumah tapi bangunan awalnya memang berbeda dan sekarang sudah dimodifikasi menjadi lebih bagus.

Nayeon terduduk di atas kasur begitu Jungkook keluar dari kamar dan menutup pintu. Kasurnya begitu empuk dan sangat nyaman. Apa ini rezeki tak terduga yang diberikan Tuhan padanya?

Kemudian terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Ia segera menghampiri dan membukanya. Tampaklah sosok anak remaja bernama Jaemin membawakan segelas susu di tangannya.

"Malam Kak," sapa Jaemin mengusap tengkuknya sambil terkekeh kecil. "Ini susu buat kakak, aku yang buat. Tenang nggak ada racun, kok."

Nayeon tersenyum dan menerimanya dengan senang hati. "Wah, terima kasih. Ayo masuk dulu. Kakak mau tanya-tanya sama kamu."

Jaemin memgangguk dan masuk ke dalam serta pintu kembali di tutup. Susu tadi Nayeon letakan di atas meja kecil dan ia mendudukan diri di atas kasur sementara Jaemin di kursi meja belajar.

"Ada apa, Kak? Oh ya perkenalkan, namaku Na Jaemin. Aku adik dari temannya kak Jungkook, kebetulan aku disini menginap karena orang tuaku sedang ke luar negeri dan kakakku tidak bisa menjagaku," jelas Jaemin memperkenalkan diri.

"Nama kakak, Im Nayeon. Kau boleh memanggilku Kak Im atau Kak Nayeon. Aku.. Teman lama kak Jungkook, aku juga tinggal disini karena baru diusir dari kost-kostan ku dan aku sebatang kara," ucap Nayeon dengan senyum kikuk dan menggaruk tengkuknya.

Another • 전 정국 • ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang