(22)Pamit

64 2 2
                                    

"Konsolidasi otak dan hati. Hingga cipta distorsi. Melebur jiwa lara pada sepucuk surat, tidak bernyawa, juga berarti."


Senyummu berlabuh pada baris-baris penatku.
Ingin ku lempar jangkar di bahtera pikat mu.
Namun kau pamit sebelum senja memeluk.

Dalam lambaian ku bergumam,
kau hebat Tuan,
juga dalam hal meninggalkan.

Melodi RASA (Sebuah Perasaan dan Dilema Hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang