(7)Waktu [1]

174 11 9
                                    

Bagiku, waktu sangatlah jahat.
Dia membawa pergi semua hal yang belum siap untuk aku lepaskan.
Hal itu terus ditariknya kebelakang, sementara aku dipaksa untuk maju lebih kencang.

Jarakku dengan hal itu semakin jauh sehingga ia hanya bisa ku ingat dengan sebutan 'kenangan'.

Kala itu, aku benar-benar merasakan beratnya memikul rindu, dan sulitnya melupakan.

Sampai suatu saat aku berjumpa dengan secuil kemiripan dengan apa yang telah aku usahakan untuk ku lupakan. Namun semua sudah berubah, sangat berbeda, hingga hampir saja aku tak mengenalinya.

Begitu cepat ku menatap semua telah asing. Dan ia kembali mengundang memori itu.

Memori dimana tersimpan sejuta kebahagiaan, kesenangan yang tak pernah tertebak akan berakhir secepat itu.

Semua seolah-olah berjalan sendiri-sendiri, tiada lagi menggubris lainnya.

Waktu, mudah sekali kau memulai dan mengakhiri.
Mudah sekali kau datang lalu pergi.
Mudah sekali kau menciptakan dan memusnahkan.

"Batin yang terekat kuat, bisa kau sihir menjadi seakan tak pernah bertatap"

Daun yang saling tersentuh, bisa kau sulap seakan angin tak pernah ada.

Apakah kini nurani sudah tiada daya? Apakah hanya beberapa saja yang layak atas kata bahagia dan sengsara?
Bukankah semua nyawa mendapat porsinya?

Entahlah, biar berakhir seperti apa.
Aku akan tetap menghormati memori itu.
Dan semoga saja semua harapan yang telah aku harapkan. Telah diharapkan oleh yang Maha memberi harapan.
.
.
.

With love,
Idqa ❤

Melodi RASA (Sebuah Perasaan dan Dilema Hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang