Pada setiap malam yang selalu ku tamatkan.
Ditaburkannya bintang sebagai peruntuh lamunan.
Membuyarkan pikiran dan angan.
Yang entah dengan alasan apa ku pertahankan.Ingatkah kau malam itu Tuan?
Tidakkah alunan lagumu tidak pernah berhenti mengisahkan duniamu.
Tidakkah untaian kata dan senandungmu tidak pernah habis menarik tatapanku.
Tidakkah omong kosong selalu kita anggap puisi indah kala itu?Namun nyatanya, bintang tak akan habis untuk kau hitung, pun setelah ku bantu.
Mungkin kau lebih senang merogoh saku jaketmu daripada menunjuk awan, atau lampu taman yang kurasa mungkin sudah padam.
Atau mungkin kau lebih memilih mengaduk kopi mu perlahan dan menikmati putarannya daripada sekedar kau berikan setatap dua tatap saat ku bicara.
Atau mungkin kau memang tak menginginkan malam itu?
Ingatkah kau malam itu Tuan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi RASA (Sebuah Perasaan dan Dilema Hati)
Poesía#351 in Poetry - 12 Januari 2018 #483 in Poetry - 7 Januari 2018 #541 in Poetry - 5 Januari 2018 Berpadu dalam kalbu. Berlalu dalam pilu. Lantunan melodi hati. Yang dihempas sendiri. Tanpa harap dipegang erat. Akan luruh dalam memori. Hanya ayunan s...