(10)Petrichor

131 9 9
                                    

Teruntuk kamu,
Yang lebih menenangkan dari sekedar petrichor di musim hujan.
Yang lebih menghangatkan dibandingkan senja yang setiap hari terbentang.

Kamu yang terlihat dekat namun sangat sulit sekali digenggam.
Seperti saat ku urai sebuah kata yang tidak tersampaikan.

Hujan memang dingin, tapi masih kurang tangguh tuk mengalahkanku.
Sedangkan kamu, dinding yang kamu susun selalu berhasil membekukanku.

Terlebih saat mata kita bertemu, entah terencana atau tidak sengaja.
Detik-detik yang selalu menggores garis senyum di wajahku.
Yang selalu membuatku memaki diri sendiri karena lidah yang kelu.

Teruntuk kamu,
Yang punya porsi hadir di bingkai hidupku.
Iya, hanya bingkai, bahkan sepertinya kamu tidak berminat masuk melengkapi lukisanku.

Aku harap,
Kamu selalu seharum petrichor dan sehangat senja-ku.
.
.
.
My beloved readers ❤
Maaaafff banget baru bisa publish, kemarin agak error dikit sihh hehee

Dont forget to vote and comment
See you all 💓

With love,
Idqa ❤

Melodi RASA (Sebuah Perasaan dan Dilema Hati)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang